Press ESC to close

Anda Perokok, Ini Tips Merokok yang Baik

Bagi sebagian orang, merokok mungkin menjadi kegiatan yang membahagiakan. Entahlah, alasannya tak bisa dijelaskan. Tapi bagi Anda yang merokok, sudah tentu merasakannya. Di desa saya, merokok menjadi suguhan wajib di kala selametan (kenduri) yang diadakan oleh salah satu kepala keluarga. Ia tak pernah absen. Rokok-rokok itu disajikan dalam beberapa merek, mulai kretek hingga mild, dicampur dan ditaruh dalam gelas.

Di waktu-waktu itu, mulai anak muda hingga orang tua akan saling bercengkrama. Memulai obrolan hangat. Menghilangkan skat dan strata sosial di antara mereka. Mulai yang kaya hingga yang miskin. Mulai aparat desa hingga petani. Anak muda hingga orang dewasa. Semuanya melebur dalam hisapan dan kepulan asap rokok.

Bagi Anda yang suka kongkow tentu juga bisa merasakannya. Tak perlu duduk di tempat yang mewah atau dilengkapi makanan-makanan enak. Cukup segelas kopi yang disajikan dalam gelas plastik dan sebungkus rokok. Percayalah, di saat-saat itu, kebahagiaan menjadi sesuatu yang murah.

Tapi yang perlu Anda tahu, tak selamanya merokok selalu enak dilakukan. Inilah beberapa tips merokok yang baik dan sehat.

Jangan merokok di kala perut kosong

Anda yang sering begadang sampai pagi, tentu pernah merasakan merokok usai tidak tidur semalaman. Tenggorokan kering dan perut yang kosong sungguh tak enak untuk waktu merokok. Merokok di waktu itu akan menyebabkan perut terasa mual. Ini karena begadang akan meningkatkan kandungan asam dalam lambung meningkat. Kandungan asam akan bertemu dengan senyawa-senyawa dari asap rokok dan menyebabkan perut terasa mual.

Jika ingin merokok usai begadang, cobalah minum air putih atau mengisi perut dengan sarapa lebih dulu. Itu akan sedikit mengurangi rasa mual. Air putih baik diminum usai menjalani malam yang panjang.

Baca Juga:  Rokok Enak Untuk Malam Tahun Baru

Tak menaruh rokok terlalu lama di mulut

Menaruh rokok terlalu rokok di mulut biasa kita sering temukan pada orang-orang yang melakukan kerja berat: buruh bangunan, pekerja bengkel, kadang juga mereka yang bekerja depan komputer. Kebiasaan itu tidak baik. Selain akan mempersulit proses bernafas, asap rokok yang dibiarkan juga akan menyebabkan iritasi pada mata. Taruhlah rokok di asbak atau tempat yang aman ketika di waktu bersamaan kedua tangan Anda mengerjakan sesuatu agar asap rokok tidak mengenai mata.

Berilah jeda waktu

Memberi jeda waktu antara satu batang rokok dengan satu batang selanjutnya baik untuk mengurangi kadar asap rokok dalam paru-paru. Berilah jeda waktu antara 10-15 menit untuk menyambung sebatang rokok berikutnya. Selain baik untuk kesehatan, ini juga baik jika Anda terpaksa merokok di ruang sempit. Baik untuk teman-teman Anda yang tidak merokok.

Selain memberi jeda waktu, bergantian merokok dengan juga menjadi pilihan bijak sebagai perokok. Tentu saja agar asap rokok yang ditimbulkan tidak terlalu banyak. Beberapa teman, kadang sering seloroh ikut-ikutan temannya yang menyalakan rokok. Padahal, sebelumnya ia tidak menyalakan.

Usahakan merokok di tempat terbuka

Merokok di tempat terbuka baik untuk mengurangi kadar asap rokok dalam paru-paru. Bayangkan jika Anda merokok di kamar mandi dengan mematikan sirkulasi udara. Untuk sekali dua kali mungkin bisa tahan, tapi untuk dalam waktu yang lama, tentu akan mengganggu proses bernafas. Merokok di tempat terbuka juga baik untuk menghargai teman yang tidak merokok.

Baca Juga:  Menghargai Rokok dalam Dunia Pergerakan

Minumlah kopi saat merokok

Hasil penelitian di Amerika yang dipimpin oleh Dana B. Hancock menunjukkan, merokok bersamaan dengan meminum kopi berguna untuk menghindari parkinson. Parkinson adalah degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh. Gejala yang banyak diketahui orang dari penyakit Parkinson adalah terjadinya tremor atau gemetaran.

Selain untuk kesehatan, merokok sambil minum kopi juga menambah kenikmatan ibadah rokok. Bagi Anda perokok, rokok dan kopi barangkali menjadi barang sesuatu yang tidak bisa dipisahkan.

Rutin berolahraga

Suatu ketika teman saya yang tidak merokok pernah nyeletuk usai bermain futsal. Kenapa saya bisa kuat bertahan bermain futsal meski merokok. Saya tidak tahu, tapi saya bilang, saya hanya rutin bermain futsal. Paling tidak sekali dalam seminggu. Saya juga tak sekali menemukan beberapa kawan yang mengalami masalah fisik, saat berolahraga. Cepat lelah dan sebagainya.

Walau bagaimanapun, olahraga adalah satu cara kebiasaaan dalam hidup yang tak bisa ditinggalkan. Ini kodrat manusia: semakin banyak bergerak, akan semakin membuat tubuh semakin sehat.

Hingga kini, sebagai perokok, saya memiliki kepercayaan rokok bukanlah satu-satunya penyebab penyakit tubuh seseorang. Melainkan, pola hidup yang tak sehatlah yang menyebabkan banyak penyakitu itu muncul. Terutama kurang berolahraga.

Thohirin

Thohirin

Mahasiswa UIN Jakarta, aktif di Lembaga Pers Mahasiswa Institut