Rokok daun talas. Pernah mendengar sesuatu yang terdengar sangat unik, terlalu unik, sampai kamu nggak percaya kalau hal itu ternyata kebenaran? Yes, itulah yang saya rasakan ketika mendengar kalau daun talas bisa menjadi rokok. Saking uniknya saya nggak mau percaya sama hal begituan.
Gimana mau percaya kalau daun talas itu sangat tebal dan bergetah. Membandingkan daun talas dan daun tembakau saja saya rasa bukan kegiatan yang bermanfaat. Namun, ternyata, saudaraku semua, kita berenang di lautan fakta. Rokok daun talas adalah sebuah kebenaran. Bahkan, kalau kita memikirkan semua kemungkinan, kenyataan ini bisa menjadi alternatif buat kretekus di luar sana.
Apakah daun talas bisa buat rokok?
Jawaban singkat dari pertanyaan di atas adalah: iya, benar. Rokok dari daun talas itu ada. Begini penjelasannya….
Pada 2019 yang lalu, seorang warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah berhasil mengolah daun talas menjadi substitusi tembakau. Dia, yang mewakafkan waktu untuk melakukan percobaan ini bernama Agus Subekti. Usianya kala berhasil melakukan riset ini adalah 43 tahun.
Sebelumnya pembaca harus memahami bahwa nggak semua daun talas bisa diolah menjadi rokok. Bahan baku untuk membuat ini adalah daun talas beneng, sente atau Alocasia macrorrhizos, dan talas kajar. Ingat, nggak semua jenis daun talas ini bisa menjadi rokok, ya. Salah bahan, tentu tidak akan menghasilkan produk yang diharapkan.
Cara memproduksi
Sebenarnya, cara mengolah Colocasia esculenta menjadi rokok sebenarnya hampir sama seperti mengolah tembakau. Yang pertama, tentu saja, memetik daun talas lalu didiamkan selama dua hari. Tujuannya adalah untuk menghilangkan getahnya. Yes, seperti yang saya tulis di atas bahwa duan talas itu mengandung cukup banyak getah.
Nah, setelah dua hari penuh didiamkan, selanjutnya adalah melakukan sortir. Tujuan aktivitas ini untuk mencari dan memilah daun yang bagus. Proses selanjutnya sama seperti memperlakukan daun tembakau. Setelah sortir dan mendapatkan daun yang bagus, kita tinggal memotongnya secara halus atau merajangnya dengan ketebalan tidak lebih dari 0,88 millimeter.
Asiknya, proses mengeringkan daun talas setelah dirajang itu hanya membutuhkan satu atau dua jam saja. Sementara itu, daun tembakau rajang membutuhkan waktu yang lebih lama. Setelah dirajang, daun talas tinggal diangin-anginkan. Jadi, prosesnya lebih singkat dan simpel.
Setelah semua proses dilewati, maka kamu akan mendapatkan bahan baku rokok ini. Terlihat mudah? Iya, prosesnya memang terlihat mudah, tapi membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam mengolah rokok dari daun talas.
Apakah bisa menggantikan tembakau?
Jika ingin menjawab pertanyaan apakah rokok dari daun talas bisa menggantikan sedapnya tembakau, mau tak mau, kita harus membahas soal kandungan nikotin. Dan, untuk menjawabnya secara singkat, jawabannya adalah benar. Daun talas juga mengandung nikotin di dalamnya.
Namun, yang menarik adalah kandungan nikotin daun talas lebih rendah ketimbang daun tembakau. Bahkan, beberapa informasi menyebutkan bahwa daun talas itu tidak mengandung nikotin, tapi bisa menggantikan tembakau. Oleh sebab itu, pertumbuhan dari sisi permintaan rokok dari daun talas meningkat dengan cepat. Bahkan, rokok dari daun talas sudah menembus pasar internasional.
Adalah Andi Cahyo, seorang warga Kecamatan Ngunut, Tulungagung, menceritakan pengalamannya mengirim rokok ini sampai sampai Australia. Coba bayangkan keuntungan yang Andi dapat. Dalam satu bulan, Andi bisa mengirimkan rokok ini sampai 12 ton ke Australia.
“Saat ini, harga daun talas kering dihargai Rp16 sampai Rp17 ribu per kilogram. Harga tersebut merupakan harga terendah saat ini, sebab pada kondisi normal bisa menembus Rp 22-24 ribu/kg,” kata Andi seperti dikutip oleh Detik.
“Kami beli dari Rp16 sampai Rp17 ribu per kilogram kering, tanpa ada grade, yang penting tidak hitam, tidak berjamur, tidak menggumpal, ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm,” tambahnya.
Rokok daun talas termasuk herbal?
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah daun talas itu aman? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menengok ke terma “herbal”.
Daun talas itu sebenarnya masih masuk ke dalam terma herba, atau hal-hal yang berkaitan dengan herba. Sementara itu, menurut KBBI, “herba” adalah tumbuhan yang daun, bunga, atau akarnya dapat digunakan untuk bumbu makanan, obat-obatan, atau parfum.
Tahukah kamu bisa mengolah daun talas menjadi buntil atau tumis. Manfaatnya bahkan sangat baik untuk kesehatan. Misalnya, daun talas baik untuk pencernaan, menjaga kesehatan penglihatan, menjaga jantung, baik untuk janin, sampai mengurangi kolesterol. Oleh sebab itu, rokok ini termasuk ke dalam kategori rokok herbal.
Nah, lantaran masuk ke dalam kategori herbal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, meski tidak mengandung nikotin, bukan lantas rokok herbal tidak menyimpan risiko.
Rokok ini sejatinya tetap dibakar untuk menikmatinya sebagaimana rokok biasa. Lantaran dibakar, akan menghasilkan karbon monoksida dan tar. Dua unsur ini sifatnya beracun bagi tubuh.
Banyak yang masih tersesat dengan label “herbal” atau “alami”. Padahal, nyatanya, rokok herbal tetap mengandung risiko bagi tubuh. Maka dari itu, konsumsi produk rokok dari daun talas tetap sama seperti konsumsi rokok konvensional. Intinya tetap dikontrol ya dan jangan meminggirkan kesehatan demi kenikmatan. Anjay.
- Apakah Rokok Aroma Bold Masih Layak Dibeli? - 3 September 2023
- Melihat Bagaimana Perokok Memahami Tar - 10 August 2023
- Mimikri Rokok Gudang Baru yang Ceroboh tapi Sukses - 18 June 2023
Leave a Reply