Susi Pudjiastuti memang manusia yang tergolong langka. Ia, dengan segala kemampuannya, telah mampu membalikkan pandangan umum masyarakat yang cenderung negatif dengan banyak hal yang Ia sandang. Sebagai perempuan yang tidak lulus sekolah serta merokok, Ia malah berhasil menunjukkan prestasi lebih ketimbang lelaki kebanyakan.
Ketika pertama kali ditunjuk menjadi menteri oleh presiden Jokowi, banyak orang berpandangan miring terhadapnya. Apalagi, sesaat setelah pelantikan menteri, Ia dengan asyik merokok begitu saja di halaman istana. Satu hal yang jarang ditunjukkan pejabat, mengingat kegemaran mereka untuk mencitrakan diri sebagai orang yang ‘baik’.
Di saat banyak menteri atau pejabat lainnya mencoba menampilkan diri dengan penampilan ‘terbaik’, sebagai menteri Susi justru menampilkan diri sebagai sosok yang apa adanya. Potret dirinya yang sedang terbaring santai di pinggiran kapal sembari memegang rokok terlihat sangat tidak ‘pejabat’. Atau potretnya memegang gelas kopi dan rokok di atas sebuah kano yang memang ‘Susi’ sekali.
Watak Susi yang memang tidak pandang bulu menjadikannya sebagai sosok yang diidolai banyak orang. Bahkan seorang Menteri Koordinator pun tidak kuasa memaksanya berhenti untuk membakar kapal pencuri ikan. Karena bagi Susi, membakar kapal adalah cara paling efektif untuk menghentikan pencurian ikan di laut nusantara.
Baru-baru ini, kembali terjadi sebuah peristiwa yang menarik tentang Susi. Bukan soal dirinya yang terlihat merokok, atau kebijakannya yang membuat pusing komprador pencuri ikan di laut Nusantara. Tapi cerita menarik saat seorang Susi Pudjiastuti menang dalam adu cepat dengan Sandiaga Uno di Danau Sunter akhir pekan lalu.
Ya, sebuah lomba yang diinisiasi setelah Pemprov DKI Jakarta melaksanakan tantangan Susi untuk membersihkan Danau Sunter ini berlangsung cukup meriah. Susi, dengan Kano andalannya menghadapi Sandiaga yang berenang bebas. Hasilnya, Susi menang telak, dan para perokok pun bersorak.
Lomba ini sebenarnya memang diadakan untuk senang-senang saja. Untuk mengapresiasi kinerja pemprov yang membersihkan Danau Sunter. Tapi, bagi kretekus, lomba ini menjadi ajang pembuktian bahwa merokok bukanlah sebuah masalah bagi seseorang untuk berolahraga, bukanlah masalah besar untuk kesehatan.
Selama ini para perokok dianggap memiliki nafas pendek jika mereka diminta berolahraga. Lari tidak kuat, berenang pun begitu. Anggapan semacam ini menjadi semacam stereotype di kehidupan masyarakat. Karenanya, kemenangan bu Susi adalah satu pembuktian paling jelas bagaimana seorang perokok tetap dapat berolahraga.
Apalagi, dalam pertandingan ini, bu Susi menang melawan seorang pejabat publik yang kerap menampilkan gambaran dirinya yang gemar berolahraga, Sandiaga Uno. Sebuah kebalikan yang paling nyata dari potret Bu Susi yang terlihat lebih menikmati hidup dengan kopi dan udud. Dan keberhasilan seorang perokok dan penikmat kopi mengalahkan seorang yang gemar berolahraga adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami.
Bagi kami para perokok, inilah kemenangan paling telak terhadap stigma buruk buat perokok. Inilah satu pembuktian paling nyata, bahwa rokok bukanlah faktor yang memengaruhi nafas seseorang. Asalkan rutin berolahraga dan berperilaku hidup yang seimbang, merokok bukanlah masalah buat kesehatan.
- Kenapa Kampanye Antitembakau Tidak Mendorong Rokok Menjadi Produk Ilegal? - 25 May 2023
- Beragam Tantangan Budidaya Tembakau di Indonesia - 3 May 2023
- Komitmen PT Djarum Pada Tembakau Temanggung - 20 July 2021