Press ESC to close

Mengapa Kabupaten Berau Layak Dijadikan Contoh Penanganan Perda KTR?

Berau adalah salah satu daerah kaya di Kalimantan Timur. Tambang adalah sumber pemasukan yang membuat daerah ini kaya, bukan hanya di tingkat kabupaten bahkan juga di tingkat desa. Jadi jangan bandingkan anggaran belanja desa di Berau dengan daerah lain, bisa-bisa Anda terkaget melihatnya.

Selain diketahui sebagai daerah tambang yang masuk di urutan 10 besar APBD tertinggi se-Indonesia, Berau juga diketahui sebagai salah satu daerah paling sukses dalam urusan penerapan Perda KTR. Tidak tanggung-tanggung, pemda Berau mengklaim tingkat keberhasilannya menjalankan amanat Perda KTR mencapai 85%.

Angka tersebut bisa jadi hanya klaim belaka apabila kita memang tidak mengetahui bagaimana Berau menjalankan pelaksanaan regulasinya. Namun, bagi mereka yang mengetahui hal tersebut, tentu klaim tadi dirasa masuk akal mengingat kewarasan aparatur daerah yang berupaya untuk menjamin hak semua masyarakatnya.

Jika kita mau membaca Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang KTR di Berau, mungkin tidak banyak hal yang berbeda dengan perda KTR di daerah lain. Meski begitu dalam urusan pelaksanaan, Berau adalah salah satu daerah paling layak dicontoh. Penerapan yang dilakukan tidak hanya menyasar hukuman-hukuman bagi pelanggar KTR, namun juga penyediaan fasilitas penunjang agar Perda dapat terlaksana dengan baik.

Baca Juga:  Blokir Iklan Rokok di Internet atau Blokir Kebebasan Berekspresi?

Hal itulah yang kemudian membedakan Berau dengan daerah lain. Mereka tidak hanya melakukan sosialisasi serta pengumuman yang melarang-larang masyarakatnya. Tapi dalam pelaksanaan perda mereka juga membangun dan menyediakan fasilitas penunjang seperti ruang merokok dan menyiapkan hukuman bagi pengelola tempat umum yang tidak menyediakannya.

Dalam upaya menjalankan amanat regulasi, pemerintah kabupaten Berau benar-benar berupaya untuk menjamin hak setiap warganya. Bukan cuma warga yang tidak merokok, namun juga warganya yang merokok. Inilah satu hal lain yang membedakan Berau dan daerah lain.

Di banyak daerah, penerapan perda KTR hanya berkisar dalam urusan penegakkan hukum bagi para pelanggar Perda. Sosialisasi dilakukan, dalam konteks melarang orang merokok dan menakut-nakuti masyarakat agar tidak merokok. Sementara hal paling mendasar dalam penegakkan Perda dilupakan.

Apakah hal yang paling mendasar tadi? Tepat, penyediaan ruang merokok. Kewarasan aparatur daerah dalam menegakkan aturan diwujudkan dalam upaya penyediaan fasilitas penunjang dan upaya sosialisasi agar masyarakat melakukan aktivitas merokok di tempat yang telah disediakan. Sosialisasi ini bahkan turut dilakukan oleh dinas kesehatan dengan harapan para perokok tidak lagi mengganggu masyarakat lain karena paparan asap rokok mereka.

Baca Juga:  Kemendagri Harus Menyikapi Perda KTR Bogor yang Terus Menuai Kritik

Di sinilah letak kewarasan aparatur dan pemerintah membedakan keberhasilan Berau dalam menjalankan Perda. Apa yang dilakukan pemerintah Berau dengan mengupayakan segala fasilitas penunjang dan sosialisasi agar orang tidak merokok sembarangan adalah pembeda yang benar-benar menjadi bukti keberhasilan mereka. Upaya untuk merangkul perokok agar hak masyarakat lain tidak terganggu adalah langkah penting dalam keberhasilan mereka.

Maka, ketika banyak daerah masih sibuk dan lebih banyak beradu pandangan terkait upaya menegakkan perda KTR, Berau telah membuktikan bahwa merangkul para perokok adalah sebuah upaya penting agar hak masyarakat terjamin. Tanpa upaya yang memunggungi dan meninggalkan perokok.

Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit