Press ESC to close

Merokok di Dalam Stadion Saat Piala Dunia, Maradona Tak Sepenuhnya Bersalah

FIFA World Cup (Piala Dunia) bukan hanya hajat para pemain sepak bola, tapi juga pesta para pecinta bola di seluruh dunia. Bahkan, momen Piala Dunia juga menjadi gelaran yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar jurnalis, awak media, pedagang jersey, pedagang rokok, pemilik café, dan pengusaha lainnya. Agenda nonton bareng (nobar) akan segera diadakan. Begitu semaraknya euforia kompetisi 4 tahunan ini hingga menyita perhatian jutaan pasang mata.

Setiap penyelenggaraan World Cup pasti menerapkan aturan-aturan main yang kerap berinovasi dari gelaran sebelumnya. Pada edisi Rusia 2018, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menerapkan kebijakan yang cukup mengundang reaksi, terutama dari para perokok. Kebijakan Smoking Free Stadium atau stadion yang bebas asap rokok menjadi kontroversi. Oh, ya, SUGBK di Jakarta juga menerapkan aturan yang sama.

Keluhan muncul dari para jurnalis yang meliput World Cup secara langsung di Rusia. Mereka pun bersiasat dengan mencuri kesempatan merokok hingga kucing-kucingan dengan petugas. Hal yang sebenernya tak perlu terjadi jika FIFA atau panitia penyelenggara Piala Dunia Russia 2018 mau lebih adil dalam pikiran.

Para jurnalis yang ingin merokok biasanya memilih untuk ngudud di dekat toilet. Terkadang mereka juga harus menyelinap bagai ninja hingga sampai di belakang toilet agar tidak kena tegur petugas. “This is a smoking free stadium, you know!” tegas seorang petugas saat berhasil memergoki jurnalis yang merokok. Petugas ternyata sigap.

Baca Juga:  Iklan Rokok Di Jakarta Dipreteli, Efektifkah?

“I believe that certain rules are made to be broken,” seloroh seorang wartawan sambil tertawa, jelang laga Belgia versus Tunisia. Menurut mereka, harusnya ruang merokok disediakan karena ada banyak perokok di sana.

Tak hanya jurnalis, curi-curi kesempatan untuk merokok juga dilakukan oleh legenda sepakbola sekaligus suporter fanatik Tim Nasional Argentina, Diego Armando Maradona. Ia kedapatan merokok di tribun VIP stadion sambil menyaksikan laga Argentina menghadapi Islandia, Sabtu (16/6) waktu setempat. Tindakan Maradona ini lantas menuai kecaman dari berbagai pihak.

Sekedar informasi, konon Rusia adalah negara yang sangat anti terhadap rokok. Sebagai tuan rumah, Rusia dengan tegas melarang penggunaan rokok dan rokok elektronik di dalam stadion. Maradona pun berkilah kalu Ia tidak mengetahui adanya aturan tersebut.

“Saya benar-benar tak tahu bahwa tak seorang pun boleh merokok di stadion,” ujar Maradona sebagaimana dilansir dari rt.com.

Sebenarnya sah-sah saja jika FIFA dan tuan rumah Rusia melarang penggunaan rokok dalam stadion demi melindungi hak mereka yang bukan perokok. Masalahnya, ada banyak penonton yang merupakan perokok. Kebijakan Smoking Free Stadium akan lebih terasa adil jika panitia mau menyediakan ruangan khusus merokok. Atau, setidaknya terpikir untuk menyediakan ruang merokok sebagai solusi penyetaraan hak. Adil dulu dalam berpikir.

Baca Juga:  Arogansi KPAI Terhadap PB Djarum dan Kemarahan Masyarakat

Ini bukan pledoi bagi Maradona. Tulisan ini bukan untuk menghimbau pecinta bola agar berbondong-bondong merokok dalam stadion. Menurut saya, Maradona dan para jurnalis perokok tak sepenuhnya bersalah. Bagi saya, tindakan Maradona dan para jurnalis adalah gugatan nyata bagi semua pihak agar lebih adil pada perokok.

Tidak muluk-muluk, cukup sediakan ruang merokok.

Aris Perdana
Latest posts by Aris Perdana (see all)

Aris Perdana

Warganet biasa | @arisperd