Press ESC to close

Peran Penting CSR Perusahaan Rokok untuk Masyarakat Indonesia

Tidak ada yang namanya Corporate Social Responsibility (CSR) dari industri rokok. Hal semacam inilah yang keluar dari mulut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Suryani Motik dalam sebuah diskusi yang membahas CSR industri rokok. Menurutnya, selama industri rokok masih mengeluarkan produk bernama rokok, ya tidak ada yang namanya CSR. Lah rokok sebagai ‘biang keladi’ masalahnya saja masih ada.

Artinya, dalam pandangan Kadin, agar tanggung jawab sosial perusahaan rokok berjalan, maka perusahaan itu harus ditutup terlebih dahulu. Mengingat, seperti yang dikatakannya, rokok ebagai produk adalah ‘biang keladi’ dari industri ini. Jadi tutup saja pabrik rokok biar tidak ada lagi orang yang terdampak.

Sebenarnya ada beberapa hal yang keliru secara logika dari pernyataan tadi. Lah gimana mau kasih CSR kalau pabriknya harus ditutup? Itu baru satu hal. Kemudian, cara pandang bahwa menerima CSR dari perusahaan rokok adalah bentuk dukungan terhadap industri ini juga keliru secara prinsip. Selama regulasi membolehkan, ya tidak ada masalah kalau perusahaan seperti Djarum memberikan CSR.

Diskusi yang dihadiri Wakil Ketua Umum Kadin itu memang banyak membahas kenapa perguruan tinggi sebaiknya tidak menerima CSR dari pabrik rokok. Ya tidak ada masalah sih kalau perguruan tinggi tidak mau menerima CSR, itu sih pilihan masing-masing lembaga. Yang jadi soal adalah, ketika negara tidak mampu memberikan jaminan pendidikan bagi seluruh warga negara, dan di saat perusahaan-perusahaan lain juga tidak banyak mengeluarkan dana untuk itu, apa salahnya ketika anak-anak muda mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi?

Baca Juga:  Cukai dan Harga Naik, Tingwe dan Rokok Murah adalah Solusi

Coba saja kita lihat bagaimana CSR perusahaan rokok banyak membantu masyarakat kita. Perusahaan seperti Djarum atau Sampoerna memberikan banyak manfaat kepada masyarakat melalui Foundation yang mereka dirikan. Sebut saja Beswan Djarum yang memberikan kesempatan anak-anak untuk bisa melanjutkan sekolahnya. Atau Djarum Bakti Budaya yang terus berdampingan dengan seniman dan budayawan untuk terus menampilkan dan melestarikan kesenian dan budaya Indonesia.

Itu belum dihitung bagaimana posisi Djarum sebagai perusahaan membangun wahana dan sarana olahraga, terutama untuk bulutangkis, dan membuat cabang ini menempati posisi unggulan dalam setiap ajang yang diselenggarakan dunia. Oh ya, jangan lupa program penghijauan melalui Djarum Bakti Lingkungan yang telah melakukan banyak sekali penanaman untuk kehidupan yang lebih baik.

Kalau mau lebih spesifik lagi, tentu saja, Kudus sebagai kota kretek juga menikmati bantuan untuk melakukan pembangunan dari Djarum. Ya bukan hanya Djarum sih, tapi yang paling besar ya tetap perusahaan ini. Dan semua yang kita bahas tadi baru yang dilakukan oleh satu perusahaan, belum semua. Karena perusahaan seperti Sampoerna dan Gudang Garam juga memiliki program serupa.

Baca Juga:  Menilik Kepentingan dari Sertifikasi Bibit Tembakau

Jadi, setelah semua bantuan dan tanggung jawab sosial perusahaan rokok, masih mau bilang kalau CSR dari industri ini tidak berguna?

Fajar Restu

Fajar Restu

Nggak bisa tidur kalau belum diucapin selamat malam