Press ESC to close

Reino Barack Yang Masa Mudanya Pernah Jualan Rokok

Kenal sama Reino Barack, kan? Itu loh suaminya Syahrini. Sebagai seorang anak dari konglomerat bukan berarti membuat Reino Barack tak pernah hidup susah. Eits.., siapa sangka menjadi anak konglomerat tidak dapat menjamin Reino Barack selalu hidup enak tanpa perjuangan. Keberhasilan selama ini rupanya tidak dimanjakan dengan harta oleh kedua orangtuanya.

Baru-baru ini publik dikejutkan bahwa masa lalunya Reino Barack untuk mengumpulkan uang jajan sendiri, ia terpaksa berjualan rokok. Pernyataan itu terungkap dalam acara talkshow bertajuk Perspektif yang tayang di YouTube Metro TV News pada Minggu lalu.

Dalam acara talkshow yang dipandu oleh Robert Harianto ini, Reino Barack bercerita bahwa ia hanya diberi uang saku Rp500 ribu yang mana saat itu ia sedang melanjutkan pendidikan di Swiss.

Meski kaya raya, Reino Barack mendapat didikan dari orangtua untuk tidak menjadi anak yang suka menghambur-hamburkan uang. Pada video yang tayang Minggu malam itu Reino Barck membeberkan kisahnya saat beranjak dewasa membutuhkan uang lebih untuk sekadar jajan atau pun jalan-jalan bersama teman-temannya seusianya.

Naluri bisnisnya mulai tumbuh saat itu, Reino melihat ada peluang bagus saat ia menjual rokok di luar negeri. Rokok yang dijual pun rokok asli Indonesia: kretek. Bahkan kretek yang ia jual saat itu menjadi terkenal di kalangan teman-temannya. Meski dirinya sama sekali tidak pernah merokok, Ia mencoba peruntungan menjual rokok untuk menambah uang jajannya.

Baca Juga:  Apakah Pembagian DBHCHT Sudah Transparan?

Kita semua harus mengakui bahwa Kretek pernah menjadi bagian hidup seorang pengusaha tajir seperti Reino Barack. Jika kretek dianggap sebagai penyebab kemiskinan, mana mungkin Reino menjual kretek di negeri orang.

Industri kretek memang menjadi salah satu industri primadona yang tidak hanya memberikan pemasukan besar bagi kas negara, tapi juga menjadi industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Bukan cuma sektor petani atau buruh, tapi juga sektor lain yang memiliki keterlibatan dari industri ini.

Tengok saja bagaimana kretek dalam memberikan penghidupan bagi jutaan pedagang asongan ataupun pedagang kaki lima. Salah satu dagangan mereka yang paling memberikan keuntungan adalah kretek. Bahkan, sebagian besar pedagang asongan lebih mengandalkan kretek sebagai dagangan utama yang memberikan mereka penghasilan.

Ada banyak masyarakat yang terlibat dalam rantai dagang kretek seperti pengrajin keranjang tembakau, pekerjan gudang tembakau, rumah produksi, ataupun pekerja agensi yang turut terlibat dalam pembuatan iklan produk kretek. Tapi harus diingat, peran kretek dalam penghidupan masyarakat sangat banyak dan kita tidak punya alasan untuk membantah.

Baca Juga:  BPPC, Monopoli Gaya Orde Baru

Begitulah kiranya kretek, produk budaya yang hidup bersama masyarakat nusantara. Sekalipun menjadi barang konsumsi yang dibenci bahkan dianggap sebagai kambing hitam penyebab kemiskinan oleh sebagian orang, Ia tetap menjadi bagian dari hidup masyarakat kita.

Reino Barack memang tidak pernah merokok, tapi poin penting yang harus publik ketahui bahwa Reino pernah mengais rejeki dengan menjual kretek. Dan itu tidak perlu lagi kalian (antirokok) bantah.

Rizqi Jong

Sebats dulu bro...