Bagi masyarakat Indonesia, rokok kretek adalah kunci. Selain menjadi produk yang telah lama dikonsumsi, kretek sejatinya adalah jatidiri dan tradisi bangsa Indonesia itu sendiri. Penamaannya itu sendiri mengambil karena bunyi kretek-kretek yang dihasilkan dari pembakaran tembakau. Tapi tahukah anda bahwa bunyi ini sendiri yang membedakan kretek dari rokok lainnya yang berasal dari luar negeri. Mengapa? karena kretek bukan cuman berbahan baku tembakau, ada juga ramuan cengkeh dan rempah-rempah lainnya.
Jika kita lebih jauh menilik sejarahnya, rokok kretek memang menjadi semacam obat bagi pendahulu kita untuk mengobati penyakit. Adalah Haji Djamhari, seorang warga Kudus pernah mengalami sakit asma. Dan kemudian merasa semakin baik kondisinya setelah mengoleskan minyak cengkeh didadanya. Dari situlah idenya untuk mencampurkan rajangan cengkeh kedalam tembakau yang dihisapnya. Hebat bukan?
Saat ini Kretek dibagi lagi menjadi dua jenis. Pertama adalah Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan juga Sigaret Kretek Mesin (SKM). Sederhananya begini, Sigaret Kretek Tangan dibuat dengan dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana. Merek-merek SKT yang populer di pasaran adalah Djarum Coklat, Aroma Kretek, Dji Sam Soe dll. Nah lantas pertanyaan kedua adalah apakah itu SKM? Secara pembuatannya SKM dibuat dengan mesin dan biasanya memiliki filter kapas di ujungnya. Merek seperti Djarum Super, LA, Gudang Garam Filter, Class Mild yang sering kita hisap adalah kretek berjenis SKM.
Selain rokok kretek, banyak juga rokok bermerk atau bercita rasa asing tersebar di Indonesia. Populernya, rokok ini dinamakan dengan sebutan Rokok Putih. Bisa jadi secara warna menjadi alasan jenis ini dinamakan rokok putih. Namun lebih lengkapnya rokok putih ini adalah rokok yang tidak mengandung campuran tambahan cengkih ataupun menyan. Secara citarasa tentu berbeda dengan kretek. Rasa rokok putih cenderung lebih hambar, tentu saja karena bahan bakunya tak sekaya rokok kretek.
Nah jika tadi kretek dibagi menjadi dua tipe yaitu SKT dan SKM, sebaliknya rokok putih hanya satu yaitu Sigaret Putih Mesin (SPM) sama seperti SKM, rokok putih juga dibuat menggunakan mesin, namun satu hal yang sangat berbeda adalah SKM memiliki citarasa yang lebih kaya ketimbang SPM. Coba saja anda menikmati rokok putih seperti Marlboro, Dunhill, Forte dll. Tentu tak memiliki aroma dan rasa yang kuat seperti kretek.
Kekayaan Indonesia sejatinya yang membuat rokok kretek menjadi lebih bercitarasa ketimbang rokok putih. Seharusnya kita sebagai anak bangsa bisa tetap terus melestarikan tradisi dan budaya yang diwariskan oleh leluhur kita. Apalagi, saat ini banyak turis mancanegara yang terkagum-kagum dengan citarasa kretek yang mereka coba. Tak sedikit yang kemudian membawanya sebagai oleh-oleh ke luar negeri. Kalau orang luar saja membanggakan kekayaan nusantara, lantas kita masa akan meninggalkannya?
Sebagai penutup, kami ingin membagi rahasia betapa nikmatnya sebatang kretek yang tak dimiliki oleh rokok putih. Begini, ajak teman, tetangga, keluarga, untuk melingkar bersama. Sediakan minuman hangat entah itu kopi atau teh. Mulai topik obrolan apa saja. Mulai bakar kretek kamu dan tawarkan kepada sesama perokok. Disitulah nikmat kretek itu semakin sempurna dirasakan, karena bangsa kita adalah bangsa yang saling tepa selira dan bertenggang rasa. Silahkan dicoba ya sobats sebats!
- Rokok Lucky Strike, Cigarettes That Always Strike You! - 7 November 2021
- Apa Rokok Paling Enak Versi Perempuan? - 16 October 2021
- Rekomendasi Rokok Enak Untuk Pemula (Bagian 2) - 9 October 2021