Press ESC to close

Apa Dampak Rokok Untuk Indonesia?

Sebagaimana kita tahu, industri hasil tembakau atau lebih sering disebut industri rokok merupakan industri prioritas di Indonesia. Meski begitu, hingga hari ini kebijakan yang dibuat negara begitu tidak berpihak kepadanya. Padahal, ada banyak dampak rokok yang begitu dinikmati masyarakat.

Sebelum membahas apa saja dampak rokok, perlu diingat bahwa pemasukan negara dari cukai rokok tahun lalu kurang lebih mencapai angka Rp 170 triliun. Angka ini, jika dibandingkan dengan APBN tahunan, bisa dikisarkan 7-8%. Padahal, itu baru sektor saja, tapi sudah bisa memberikan dampak sebesar itu.

Satu dampak dari rokok yang paling terasa bagi masyarakat tentu saja bantuan dananya untuk BPJS Kesehatan. Di luar angka dana talangan yang dikeluarkan ketika BPJS defisit, cukai juga dialokasikan untuk dana Jaminan Kesehatan Nasional melalui DBHCHT. Bahkan, paling sedikit 50% dana tersebut harus dialokasikan untuk kepentingan ini.

Tidak hanya itu, melalui peraturan Menteri Keuangan, dana Pajak Rokok yang diterima daerah juga minimal 50% harus dialokasikan untuk kebutuhan yang sama. Artinya, ada sumbangsih besar dari duit rokok untuk BPJS Kesehatan.

Baca Juga:  Cukai Rokok dan Akal Bulus Tulus Abadi di Tengah Krisis

Selain itu, tentu saja masih ada beragam dampak penting keberadaan rokok untuk negara ini. Yang utama dan yang paling penting tentu saja memberikan penghidupan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Setidaknya, menurut Kementerian Ketenagakerjaan, ada sekitar 7 juta orang yang hidup dari bisnis ini.

Di luar itu, masih ada sektor informal dan pedagang yang turut mencari hidup dari bisnis ini. Bisnis periklanan, misalnya, turut dihidupi oleh rokok. Pedagang asongan dan beragam pekerjaan lain yang kurang lebih berkaitan, juga turut terlibat dan mencari hidup di bisnis ini.

Jadi, jika memang menganggap rokok tidak memberikan manfaat apa pun terhadap masyarakat dan negara, maka Anda benar-benar keliru. Sumbangan 7-8% dana APBN, sumbangsih untuk cukai, penghidupan untuk masyarakat adalah hal paling sederhana yang bisa didapat Indonesia dari industri rokok.

Itu belum jika kita menghitung betapa pabrik rokok memperhatikan daerah asalnya seperti Kudus, Malang, atau Kediri. Jika mau menghitung dana CSR dan bantuan yang diberikan oleh industri rokok, artinya masih ada sumbangsih besar yang mereka berikan pada masyarakat.

Baca Juga:  Tak Mau Berpikiran Buruk, Djarot Lebih Memilih Merokok

Kalau sudah begini, masih mau menganggap industri rokok tak memberikan manfaat untuk masyarakat?

Mochamad Anthony

Bukan aktivis buruh, cuma buruh kantoran