Press ESC to close

Kebakaran Akibat Rokok, Sebuah Tren Baru di Masyarakat

Puntung rokok kini telah menjadi sahabat sekaligus primadona bagi pihak yang berwenang. Setelah menjalani debut mengesankan bersama Gedung Kejaksaan Agung, kini kebakaran akibat rokok telah menjadi sebuah tren baru di masyarakat. Tuduhan bahwa puntung rokok menjadi penyebab kebakaran tak hanya muncul dari aparat, tetapi juga masyarakat.

Ya, jika Anda membuka media sosial dan menemukan berita tentang kebakaran, cek saja kolom reply atau komentar. Hampir pasti Anda akan menemukan komentar netizen soal puntung rokok menjadi penyebab dari kebakaran tersebut. Apapun bentuk kebakaran dan dimana pun kebakaran terjadi, selalu puntung rokok yang menjadi tersangka utamanya.

Jika dilihat, komentar-komentar tersebut lahir dengan nada satire karena pernyataan kepolisian terkait kebakaran di Kejaksaan Agung. Ketidakpercayaan publik terkait hasil penyelidikan polisi yang menyatakan jika gedung Kejagung kebakaran akibat rokok membuat mereka bersikap. Kini, dalam hampir setiap kasus kebakaran, mereka akan menuduh rokok sebagai biangnya.

Bahkan beberapa waktu lalu, ketika terjadi kebakaran di gedung Dirlantas Polda Jawa Timur serta di Asrama Brimob Polda Sumut, dengan santainya netizen mengatakan kalau semua itu terjadi pasti karena puntung rokok. Tanpa ada rasa takut sama sekali, kini mereka bisa mengerjai kepolisian dengan hal-hal semacam ini.

Baca Juga:  Upaya Bea Cukai Memberantas Rokok Ilegal Dan Isu Naiknya Cukai Rokok

Satire ini sebenarnya menjadi kritik dari kebiasaan aparat mengambinghitamkan rokok dalam banyak kejadian kebakaran. Gunung terbakar rokok yang salah. Rumah terbakar, rokok yang salah. Kejagung terbakar rokok yang salah.  Jangan sampai nantinya amarah rakyat terbakar juga puntung rokok yang menjadi penyebabnya.

Sebenarnya, bukan tidak mungkin terjadi kebakaran akibat rokok. Toh kebakaran bisa saja terjadi karena percikan bara api terkena kasur, misalnya. Hanya saja, pada kasus kejagung, masyarakat berpikir tidak mungkin hal itu terjadi karena sepuntung rokok. Tuduhan terhadap rokok pada kasus sebesar itu justru menjadi martir bagi masyarakat untuk terus tidak percaya pada kepolisian.

Meski begitu, sebagai perokok kita tentu harus menghindari anggapan jika puntung rokok bisa jadi penyebab kebakaran. Karena itulah, Komunitas Kretek terus berkampanye tentang perokok santun, agar para perokok tidak membuang puntung sembarangan. Kalau pun buang puntung di tempat sampah, diharap agar baranya terlebih dulu dimatikan.

Biar bagaimana pun kita sebagai perokok harus bisa membuktikan jika perokok itu orang yang bertanggung jawab. Jika merokok, puntung rokoknya dimatikan dengan benar dan dibuang pada tempatnya. Sehingga ke depannya tuduhan terhadap perokok dan puntung rokok tidak lagi bisa dilakukan.

Baca Juga:  Kabupaten Kotawaringin Timur Belum Siap Terapkan Perda KTR

Namun, tidak boleh dilupakan jika aparat kepolisian harus melakukan penyelidikan terhadap kebakaran dengan benar. Jika memang disebabkan rokok, katakan karena rokok. Jika tidak, jangan katakan karena rokok. Masa ya bara rokok kena sepeda motor bisa jadi penyebab kebakaran. Padahal ya kalau kena bensin saja belum tentu terbakar. Jangan suka menuduh rokok lah, pak pol.

Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit