Press ESC to close

Cukai Rokok Naik Resmi Pada 1 Februari, Apa Saja Dampaknya?

Kenaikan cukai rokok dari tahun ke tahun kerap kali berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Mungkin secara umum dilihat hanya berdampak pada pabrikan. Namun, kultur pertembakauan di Indonesia berbeda dengan Negara lain. Maka, ketika cukai rokok naik resmi pada 1 februari 2021 akan terasa betul dampaknya bagi banyak sektor.

Pada 2021 ini cukai rokok naik rata-rata di angka 12,5%. Meski begitu, kenaikan tarif untuk setiap golongan sebenarnya terbilang besar, karena khusus SKT tidak ada kenaikan tarif. Misalnya untuk SKM golongan 1 yang naik hingga 16,9%.

Jelas dong angka yang sangat besar, apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang yang mempengaruhi perilaku konsumsi publik. Jadi, sekalipun SKT tak naik tarifnya, tetap saja kenaikan cukai tahun ini membuat stakeholder bakal kesulitan.

Terutama petani, masyarakat di hulu industri ini bakal merasakan hasil panennya tidak dibeli seperti tahun lalu. Kalaupun dibeli, harganya bakal jatuh, setidaknya tidak bakal tinggi. Buruh bakal kena PHK karena ada sejumlah pabrik yang kukut.

Sebelum cukai rokok naik resmi saja, beberapa warung ada yang menjual dengan harga tak biasa, iya dalihnya soal kenaikan cukai. Selain itu di media sosial, terutama di grup-grup perokok dan bakulannya, marak beredar merek-merek rokok yang tidak populer sebelumnya.

Baca Juga:  Rokok Elektrik Bisa Cegah Kanker?

Ditengarai ini merupakan keniscayaan pasar, ketika harga-harga rokok naik akibat regulasi cukai, biasanya akan dibarengi kemunculan rokok-rokok yang beredar tanpa  cukai. Adapun oknum yang bermain di pasar ilegal itu punya beragam cara.

Intinya agar bisa berterima di pasar dan luput dari incaran para pihak pengawas cukai. Peredaran rokok-rokok ilegal ini sejak dulu terbukti sulit diberantas, bagi sebagian perokok ini menjadi opsi yang cukup menjawab asas yang penting ngebul. Dari sisi ini jelas sih, negara dirugikan secara pemasukan.

Kenaikan harga rokok ini juga akan turut mengerek naik harga sejumlah bahan pokok. Ongkos angkutan, pula beban biaya distribusi. Ini baru sebagian umum yang biasa terjadi. Belum lagi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan perokok di perkotaan.

Mulai menjamurnya toko-toko tembakau, itu jelas menjadi tanda yang signifikan dari berubahnya prilaku konsumsi. Artinya, semakin banyak perokok yang beralih ke tingwe. Tingwe dipandang sebagai exit plan dari naiknya harga rokok, tak perlu kaget, akan semakin sering kita temukan perokok melinting di ruang publik.

Baca Juga:  Hanya Modal Cetak Cukai Rokok, Negara Kaya Raya

Tak hanya fenomena itu, akan selalu ada saja siasat menggelikan dari perilaku perokok di tongkrongan. Misalnya, setelah membeli rokok sebungkus, alih-alih berhemat kemudian membagi dua rokoknya untuk sebagian buat nongkrong sebagian buat stok di rumah. Inilah salah satu keniscayaan yang bakal kita temui dari naiknya harga rokok.

 

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah