Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
Rasanya hampir semua perokok hapal dengan kalimat tersebut. Kalimat yang melegenda itu menempel di bungkus rokok bertahun-tahun, hingga akhirnya mengalami perubahan redaksi. Kini peringatan lebih keras: merokok membunuhmu.
Terlepas dari redaksi kalimat peringatan bahaya rokok, narasi ketakutan semacam itu juga laris di berbagai ruang publik. Internet, misalnya, menyediakan beragam artikel dan pemberitaan menyoal dampak buruk rokok. Hampir semua penyakit sudah dikaitkan dengan rokok. Polanya sudah jelas dan baku: rokok harus berhadap-hadapan dengan kesehatan.
Rokok dapat menyebabkan kanker, sudah biasa. Rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, banyak juga. Rokok bahkan disebut menyebabkan ukuran penis mengecil. Kini, muncul pula narasi rokok menyebabkan penuaan dini.
Sebuah artikel mencoba menjabarkan hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini. Terlalu banyak menggunakan skincare, sering stres, kurang tidur, dan beberapa hal lain disebut sebagai faktornya.
Nah, karena artikelnya membahas soal penyakit (atau setidaknya hal negatif), kurang afdol kalau belum memasukkan rokok sebagai salah satu tersangka alias biang kerok. Maka bertambah pula satu faktor penyebab penuaan dini: merokok.
Jadi, kalau kita merokok akan mendadak bertambah usia? Atau otomatis keriput? Atau seketika muncul uban? Atau tiba-tiba punya anak cucu? Atau bagaimana???
Tidak jelas juga, sih. Yang pasti merokok akan membuat seseorang terlihat lebih tua. Gelay! Lalu bagian tubuh mana yang jadi terlihat lebih tua? Yoo, ndak tahu!
Indonesia adalah negara yang mayoritas pendapatan sektor cukainya bersumber dari cukai rokok. Di negara yang sama, sumber daya tanaman tembakau tumbuh subur dan melimpah. Tapi, stigmatisasi pada rokok dan perokok justru menjadi hal lumrah di sini. Inilah ironi negeri tembakau.
Pokoknya, kalau ada perokok yang tampil kinyis, ganteng, cantik, awet muda, shining, shimmering, splendid, sudah pasti itu keliru. Mustahil. Tidak mungkin. Hoaks itu.
Hanya ada dua kemungkinan: pertama, kalian cuma melihat foto dari media sosial saja–yang mana sangat mungkin sudah melalui proses editing, atau kedua, mereka sebenarnya tidak merokok–bahkan membenci rokok. Kenapa begitu? Karena merokok dapat menyebabkan penuaan dini.
Seperti itu.
- Merokok Di Rumah Sakit, Bolehkah? - 27 October 2022
- Sound Of Kretek, Wujud Cinta Bottlesmoker - 4 October 2022
- Membeli Rokok Itu Pengeluaran Mubazir? - 12 September 2022