Search
Tembakau

Bupati Temanggung Turut Menolak Revisi PP 109

Bupati Temanggung, Al Khadziq, turut bersuara mengenai wacana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 (PP 109/2012). Temanggung adalah salah satu sentra tembakau nasional, maka sudah sewajarnya kepala daerah di sana punya perhatian khusus pada para stakeholder pertembakauan.

Sebagai seorang Bupati, Al Khadziq memang kerap tampil sebagai pendukung para petani di Temanggung. Perhatiannya pada komoditas emas hijau ini ditunjukkan dalam sikap dan kebijakan. Sebelumnya, Al Khadziq menegaskan bahwa semua elemen aktif di sektor pertembakauan di Temanggung (mulai dari petani hingga pedagang) harus jadi sasaran program vaksinasi. Apresiasi mengalir pada sikapnya itu.

Di awal masa pandemi, Al Khadziq juga cukup serius memperhatikan nasib petani tembakau yang terdampak penerapan PSBB kala itu. Persoalan ladang, gudang, hingga pabrikan, tidak beliau abaikan. Itu juga yang menjadi salah satu alasan mengapa Temanggung menjadi produsen tembakau terbaik dalam negeri.

Kembali menyoal wacana revisi PP 109/2012. Al Khadziq turut hadir dalam musyawarah cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung. Dalam pertemuan itu beliau menyuarakan penolakan pada wacana yang bergulir di level pemerintah pusat.

Baca Juga:  Ramadhan di Tengah Pandemi dan Pelajaran Saling Menghargai

Menurutnya, revisi yang tengah digodok di pusat nantinya akan membatasi turunan-turunan produk tembakau. Pembatasan-pembatasan tersebut, pada titik tertentu, diyakini akan menimbulkan banyak kerugian bagi petani tembakau, khususnya di wilayah Temanggung, tempat banyak orang menggantungkan hajat hidupnya dari tembakau.

“Pemkab Temanggung memohon kepada pemerintah pusat agar revisi PP 109/2012 tidak merugikan petani tembakau, bahkan kalau bisa dibatalkan dulu, karena semakin dibatasi turunan produk tembakau, maka kesejahteraan petani akan semakin menurun,” ujar Al Khadziq dalam forum muscab APTI.

Situasi pandemi sudah sangat memukul perekonomian rakyat kecil. Kebijakan-kebijakan yang disiapkan, meski berorientasi pada kesehatan dan penyelamatan nyawa manusia di tengah pandemi, tetap harus memperhatikan keberlangsungan hidup dari sektor ekonomi. Harus ditemukan titik ekuilibriumnya. Oleh karena itu, Bupati Temanggung juga berkomitmen untuk turut mengkaji poin-poin yang dibahas dalam wacana revisi PP 109/2012.

Al Khadziq juga mengajak para petani untuk merumuskan isu-isu krusial sektor pertembakauan dan kesejahteraan petani tembakau di Temanggung. Pemerintah Kabupaten Temanggung di bawah kepemimpinannya dijadikan partner berjuang bersama para petani. Suatu pendekatan yang layak diapresiasi.

Baca Juga:  Simplifikasi Cukai Rokok Memicu Kebangkrutan Masal Industri Kecil

Semoga pemerintah pusat bisa menangkap niat tulus Bupati Temanggung beserta segenap petani tembakau di sana, agar kebijakan yang dilahirkan kelak mampu mengusung kepentingan masyarakat akar rumput, bukan mengalah pada rongrongan kelompok antirokok global.

Aris Perdana
Latest posts by Aris Perdana (see all)