Press ESC to close

Tidak Ada Hubungan Antara Rokok dengan Stunting

Rokok seringkali dikaitkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi oleh pemerintah. Seolah rokok adalah sumber masalah yang mengakibatkan kemiskinan, dituduh mengakibatkan naiknya konsumsi narkotika, dan baru-baru ini tuduhan itu bertambah bahwa rokok memberi sumbangsih bagi tingginya stunting di Indonesia. 

Baru-baru ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpesan kepada seluruh orang tua, khususnya bagi bapak-bapak lebih baik membeli telur daripada beli rokok. Hal itu dikarenakan telur merupakan makanan bergizi yang harus diberikan pada anak. 

“Daripada dipakai buat ngerokok bapak-bapaknya bisa habis Rp10 ribu sehari, lebih baik dibeliin telur buat anaknya. Jadi ibu-ibu, tolong, bapak-bapaknya nggak usah ngerokok, buat beli telur anaknya,” kata Budi dalam kunjungannya ke Posyandu Cempaka III, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Rabu 22 Februari 2023.

rokok dan stunting

Sepertinya tidak ada yang salah dengan lontaran menteri kesehatan ini. Tetapi, bila ditinjau lebih jauh sebenarnya cara berpikirnya sama seperti sebelum-sebelumnya, menganggap rokok menjadi sumber kemiskinan, sumber berbagai penyakit, dan lain sebagainya. 

Dengan mengaitkan rokok sebagai sumber masalah sebenarnya tidak menyelesaikan persoalan malah bisa dilihat sebagai langkah lari dari tanggung jawab dan melemparkannya semata pada rokok. 

Baca Juga:  Kesaksian WS Rendra Tentang Kretek

Tidak lagi ada pertanyaan adakah mekanisme kerja dari pemerintah untuk mencegah stunting di Indonesia. Bilamana ada, apakah hal itu sudah dilaksanakan? Kenapa masih tinggi juga angka stunting? 

Bila menjadikan rokok sebagai penyebab stunting, semua akan berhenti pada pilihan masing-masing individu. Atau problem mental dari tiap orang tua. 

Rokok bisa diganti dengan aktivitas apapun. Bisa saja orang tua terlalu perhatian kepada pekerjaan, sibuk bermain hape, keranjingan jalan-jalan, termasuk olahraga atau pengajian yang terlihat positif, selama aktivitas tersebut mengakibatkan orang tua lalai terhadap asupan gizi anak bisa menjadi faktor penyebab stunting.

Dari segi pengeluaran pun aktivitas-aktivitas di atas sama-sama membutuhkan pengeluaran, seperti juga rokok. 

Sedangkan bagi perokok pun, mereka tentu paham asupan gizi anak sebagai hal yang penting. Maka tidak serta merta dengan adanya kebutuhan untuk merokok lantas asupan gizi anak lantas tidak dipedulikan. 

Dengan harga rokok yang selalu naik seperti sekarang misalnya, seorang perokok dengan ekonomi cukup akan memilih mengurangi anggaran dengan menurunkan kelas ke produk yang lebih murah atau tingwe sehingga kebiasaannya sama sekali tidak mengganggu perekonomian keluarga.

Baca Juga:  Kretek, Produk Budaya yang Menjadi Penghidupan Masyarakat Nusantara
Nody Arizona

Nody Arizona

Anak Jember, tukang ngopi, dan suka nulis di minumkopi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *