Press ESC to close

Tak Ada Tembakau dalam Debat Para Capres

Usai debat kelima 04 Februari 2024 kemarin, saya kecewa. Lantaran secara umum saya menilai debat itu tidak benar-benar debat. Melainkan masing-masing capres malah lebih condong ke arah presentasi. Jadi esensi debatnya tidak ada. Padahal ini debat terakhir yang digadang-gadang sebagai debat pamungkas. 

Tapi lupakan itu. Ada kekecewaan lebih besar lagi bahwa masing-masing capres sama sekali tidak membahas tentang Industri Hasil Tembakau (IHT). Dan wajar kalau banyak diantara kita yang harusnya kecewa.  

Sebab Komunitas Kretek tidak hanya sekali melayangkan berbagai harapan kepada capres maupun cawapres agar mereka membahas tembakau dalam sesi debat. Pertama, Komunitas Kretek pernah membuat artikel tentang para Capres dan Cawapres yang seolah abai terhadap Industri Hasil Tembakau. Dari situ harusnya masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden merefleksikan tentang tulisan itu. Tapi ternyata tidak. 

Lalu yang kedua Komunitas Kretek juga membuat tantangan terbuka di platform X agar masing-masing paslon memasukan pembahasan IHT dalam debat terakhirnya. Ditambah lagi, Komunitas Kretek juga merilis artikel Debat Capres Terakhir Bakal Bahas Isu Tembakau

Tidak berhenti di situ saja, Komunitas Kretek melalui akun X me-retweet unggahandari Ganjar Pranowo tentang usulan saat debat kelima. Tapi semua itu sama sekali tidak digubris. Secuil pun mereka tidak memberi antesi terhadap persoalan Industri Hasil Tembakau secara terang-terangan dalam debat kelima kemarin. Sungguh sangat disayangkan. 

Baca Juga:  Rokok Ilegal dan Upaya Pemberantasan yang Semu

Padahal dalam masing-masing artikel, sudah dijelaskan bahwa Industri Hasil Tembakau memiliki peranan yang sangat vital dalam negara ini. Ia bagai salah satu penyangga yang mengerakan ekonomi dari mulai hulu sampai hilir. Jutaan orang bisa menyambung hidup di dalamnya. Dan hari ini IHT sedang tidak baik-baik saja. 

Lantaran IHT kerap dihantam oleh godam pemerintah dengan kenaikan cukainya tiap tahun. Belum lagi ada wacana tentang RPP Kesehatan yang kalau itu disahkan akan sangat berbahaya sekali karena menyudukan para pelaku IHT dari mulai petani, pedagang, produsen, konsumen, dll, dll. 

Bagi capres, tembakau tidak penting 

Saya masih punya keyakinan bahwa masing-masing paslon sebenarnya tahu ada persoalan Industri Hasil Tembakau di Indonesia. Tapi saya tidak tahu alasan mereka enggan memasukannya ke dalam debat kelima. Bisa jadi mereka masih menganggap IHT adalah persoalan kecil sehingga tidak layak untuk dibahas.

Aneh memang kalau mereka menganggap IHT adalah persoalan kecil dan tidak layak dimasukan ke dalam debat capres. Sedangkan ekonomi negara bisa berputar salah satu penopang terbesarnya adalah dari tembakau. 

Baca Juga:  Buruh Tembakau di Masa Pandemi

Atau jangan-jangan mereka masih menganggap tabu dan memilih bungkam tentang jagad pertembakauan? Kalau benar demikian sangat miris sekali. Bagaimana bisa calon pemimpin yang akan memimpin bangsa ini memilih jalan aman terhadap ekonomi kerakyatan yang berasal dari komoditas unggulan berupa tembakau. 

Entah bagaimana lagi para pengiat Industri Hasil Tembakau bisa lebih mantap memilih salah satu paslon, sedangkan persoalan IHT saja tidak dimasukan dalam debat terakhir yang sebenarnya  momentum karena temanya sangat dekat dengan persoalan itu. 

Tapi sudahlah ini debat terakhir. Sudah tidak ada lagi kesempatan harapan untuk mendengar visi untuk menyejahteraan berbagai sektor yang ada di dunia pertembakauan. Pun memang debat hanya urusan para elitis saja. Masyarakat kalangan menengah hingga bawah sulit untuk diterima masukannya. Dan benar adanya bahwa beharap kepada politisi akan selalu dikecewakan. Sehingga pada akhirnya kita sendirilah yang mengambil jalan agar bisa bertahan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *