
Anti rokok selalu berpendapat bahwa harga rokok harus naik. Itu salah satu bentuk pemikiran yang culas dan penyebab muncul rokok ilegal.
Baru-baru ini Tubagus Haryo Karbyanto selaku Sekjen LSM Forum Warga Kota (FAKTA) mengatakan harga rokok di Indonesia sudah seharusnya dibuat mahal. Bahkan dirinya terang-terangan menyebut harga ideal rokok di Indonesia.
“Kalau sekarang mungkin kalau dihitung inflasi dan sebagainya ya mungkin kalau di Australia kan itu satu pack itu harganya bisa Rp 100 ribu. Mungkin kalau kita Rp 75 ribu lah orang itu mulai ‘goyang’,” kata Tubagus yang saya lansir dari Detik.com
Sebenarnya bukan hanya LSM FAKTA saja yang mengusulkan agar harga rokok dibuat mahal. Melainkan LSM hingga pengamat dari pihak antirokok pun selalu mendengungkan hal serupa. Alasan mereka mengusulkan agar harga rokok dibuat mahal adalah untuk mengurangi prevalensi perokok dan para perokok di bawah umur tidak bisa mengaksesnya. Merokok mengganggu kesehatan dan sederet alasan lainnya.
Dipikir kalau harga rokok semakin mahal, para perokok akan berhenti merokok. Padahal hal itu keliru dan tidak benar, wahai bapak-ibu anti rokok. Para perokok ini masih tetap banyak, hanya saja mereka akan bergeser ke produk lain seperti rokok murah, tingwe, hingga rokok ilegal.
Tingwe, Rokok Murah, dan Rokok Ilegal
Untuk tingwe dan rokok murah asalkan legal sebenarnya tidak jadi soal. Masalah baru adalah ketika dihadapkan dengan peredaran rokok tidak legal yang makin kesini semakin banyak. Ketika melihat berita soal rokok pun, nyaris setiap hari ada temuan rokok ilegal.
Bahkan boleh jadi masih banyak rokok-rokok ilegal yang belum diberangus. Alias rokok ilegal yang ditemukan oleh pemerintah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah sebenarnya yang ada di lapangan. Tentu ini momok menakutkan bagi negara. Karena rokok ilegal sama sekali tidak memberikan pemasukan bagi negara.
Apalagi ditambah saat ini orang-orang seakan tidak berdosa ketika membawa rokok non cukai ke tongkrongan. Mereka dengan bangga mengatakan bahwa rokok ilegal adalah bentuk perlawanan atas regulasi cukai yang tidak berkeadilan. Pun sudah pasti mereka begitu lantaran harga rokok legal sudah tidak masuk akal. Tidak sesuai dengan kantong mereka.
Harga rokok memang sudah terlampaui mahal. Agak aneh kalau ada yang mengatakan harga rokok di Indonesia masih tergolong murah. Padahal tidak jarang ditemukan antara cukai rokok dengan harga aslinya saja lebih mahalan cukainya.
Pun seperti kita tahu bahwa setiap tahun harga rokok selalu naik. Bahkan sejak era rezim Jokowi, dalam kurun waktu 10 tahun cukai rokok sudah naik lebih dari 100%. Diakui atau tidak, dalam menaikan cukai rokok, pemerintah justru lebih mengamini pihak anti rokok. Gara-gara mereka rokok ilegal justru semakin subur dan merajalela di Indonesia. Gara-gara anti rokok, Industri Hasil Tembakau di Indonesia kian hari kian lesu. Miris.
- Kita Harus Menghentikan Upaya Penghancuran Kretek - 5 December 2024
- 3 Hal Sederhana yang Bikin Perokok Kesal - 2 December 2024
- Untuk Pemerintah Daerah Baru Nantinya Jangan Keliru Ambil Kebijakan terhadap Industri Hasil Tembakau - 1 December 2024
Leave a Reply