Beberapa hal yang tidak diketahui oleh kretekus bahwa andai tidak ada rokok ilegal maka akan ada pembangunan rumah sakit. Kok bisa?
Kita tahu bersama bahwa rokok ilegal adalah momok menakutkan bagi negara. Karena dari sana tidak ada cukai yang disetorkan, tapi lebih daripada itu, rokok ilegal juga menjadi monster di ekosistem Industri Hasil Tembakau. Ada pabrik, petani, perokok yang sangat-sangat bisa dirugikan akibat rokok ilegal.
Lho rokok ilegal kan pakai tembakau juga? Kenapa petani juga bisa merugi?” Mungkin ada yang bertanya demikian. Nah simpelnya rokok ilegal ini kerap memakai tembakau dengan kualitas yang tidak bagus. Sehingga tembakau dengan kualitas yang bagus dari petani tidak terbeli. Belum lagi kita ngomongin soal rokok ilegal merebak produk-produk rokok legal khususnya yang golongan 1 produksinya jadi menurun. Sehingga serapan tembakau petani berkurang.
Tapi dalam artikel ini saya akan lebih banyak menyinggung soal rokok ilegal dari aspek kerugian negara. Belakangan kalau kita mencari keyword rokok di Google akan nyaris setiap hari Bea Cukai menyita rokok ilegal. Potensi kerugian akibat dari rokok ilegal tidak sedikit.
Saya kasih contohnya, misal di Sulawesi Bagian Barat sepanjang Januari-Mei 2024 Direktorat Jenderal Bea Cukai menyita sebanyak 5,57 juta batang rokok ilegal. Dari sana potensi kerugian negara mencapai, 5,57 milyar. Itu baru di Sulbagsel saja, lho.
Daerah lain misal di Jawa Tengah, rokok ilegal mencapai 36,4 juta batang yang disita. Potensi kerugian negara mencapai Rp34,73 miliar.
Tidak hanya di Sulsel dan Jateng saja yang mengalami kerugian, daerah-daerah lain juga banyak penyitaan akibat rokok ilegal. Pun ketika melacak berita pada 2020 lalu, kerugian negara akibat rokok ilegal pada 2020 mencapai 5 triliun. Tentu itu bukan jumlah yang sedikit. Belum lagi ketika berkaca belakangan rokok-rokok marak disita. Pun saya yakin temuan itu masih kalah jauh dengan fakta di lapangan.
Andai Tidak Ada Rokok Ilegal maka Ada Rumah Sakit
Coba ketika dibayangkan, seandainya rokok ilegal itu tidak ada atau setidaknya minim saya yakin negara akan kaya raya. Negara bisa menggunakan dana cukai rokok untuk membangun fasilitas kesehatan. Kerugian akibat rokok ilegal itu ketika ditotal saya kira sangat bisa untuk membangun fasilitas kesehatan, rumah sakit misalnya.
Dilansir dari Fastek.co.id, biaya untuk membangun 1 rumah sakit membutuhkan biaya 32 Miliar. Taruhlah 20 rumah sakit membutuhkan biaya 640 Miliar, otomatis tidak butuh 1 triliun dari cukai rokok. Sehingga dari situ bisa dihitung kasar kerugian negara akibat rokok ilegal bisa digunakan untuk membangun puluhan rumah sakit. Bahkan fasilitas kesehatan yang lain.
Kenapa saya mencontohkan rumah sakit, karena peruntukan cukai rokok salah satunya adalah untuk membangun fasilitas kesehatan. Pun sudah banyak bukti banyaknya fasilitas kesehatan yang dibangun dari cukai rokok.
Seandainya saja rokok ilegal tidak ada. Seadainya saja pemerintah tidak bebal untuk terus menaikan cukai rokok, saya yakin negara ini bisa berdikari melalui cukai rokok yang disumbangkan oleh masyarakat. Seandainya….
- Jangan Sepelekan Dampak Kebijakan Kemasan Rokok Polos, Industri Hasil Tembakau Bisa Mati - 18 September 2024
- Menteri Kesehatan adalah Hama Bagi Industri Hasil Tembakau - 6 September 2024
- Bungkus Rokok Akan Dibuat Polosan, Upaya Kemenkes Melampaui Aturan yang Sudah Ada - 28 August 2024
Leave a Reply