Press ESC to close

Kisah Kai Untung, Mobil Pemadam Hasil Jualan Rokok

Pada tahun 1989 Untung Noor hanya tukang ojek biasa. Karenanya saat melihat kebakaranyang melalap dealer motor di Kota Banjarmasih, tak banyak yang bisa dilakukannya. Sebagai tukang ojek, kewajibannya adalah mengantar penumpang sampai tujuan. Maka Ia pun pergi meninggalkan kebakaran tanpa bisa melakukan apa-apa.

Kejadian itu, kemudian begitu membekas pada benak lelaki yang akrab disapa Kai Untung ini. Setelahnya, Ia pun bergabung sebagai relawan barisan pemadam kebakaran di Banjarmasin. Tak sekadar bergabung, Kai Untung pun kemudian menyisihkan penghasilannya dari berjualan rokok dan bensin eceran untuk membeli mobil tua untuk dijadikan mobil pemadam kebakaran.

Dalam talkshow yang dilakukan pada sebuah televisi swasta, Kai Untung menceritakan perjuangannya bersama komunitas Pemadam Musibah Kebakaran (PMK) ‘Penjelajah’ yang didirikannya tahun 2004. Awalnya, Ia memulai komunitas ini dari komplek tempatnya tinggal. Bermodal mobil tua yang dijadikan mobil pemadam ini, Ia dengan sukarela membantu orang-orang yang terkena musibah kebakaran.

Mobil tua itu dibeli setelah lima tahun Ia menabung. Dari sebagian hasil jualan rokok dan bensin eceran, Ia meminta istrinya untuk menyimpan uang tersebut agar suatu saat bisa dibelikan mobil. “Saya tidak menabung di bank, tidak mengerti. Jadi saya minta istri yang simpan,” jelasnya pada talkshow tersebut.

Baca Juga:  Nikmatnya Merokok Kala Berbuka Puasa

Setelah memiliki mobil pemadam, Kai Untung bersama komunitas relawan pemadam kebakaran telah mendatangi banyak tempat. Dari kebakaran ke kebakaran, dari bencana ke bencana. Area kerja mereka pun tak terbatas pada kota Banjarmasin saja, tapi juga daerah-daerah di sekitarnya. “Pokoknya kalau dengar ada kebakaran, lagi sarapan pun Kai akan berangkat,” ujarnya.

Sebagai masarakat biasa, apa yang dilakukan Kai Untung bersama PMK Penjelajah adalah hal luar biasa. Mengingat bagaimana kehidupan masyarakat hari ini yang semakin acuh pada lingkungan, militasi Kai beserta kelompoknya patut diacungi jempol. Apalagi Kai beserta kelompoknya bukanlah abdi negara yang memang berkewajiban mengamankan area kebakaran.

Hal-hal macam ini, bantuan dari pihak ketiga, menjadi penting dalam banyak hal. Jika melihat ketidakmampuan aparatur negara dalam menyelesaikan berbagai masalah, bantuan dari pihak lain seperti dari PMK Penjelajah atau kelompok lain tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sayangnya, negara masih saja memandang kelompok-kelompok ini dengan pandangan sebelah mata.

Meski tidak mengharap imbalan, kelompok Kai Untung tentu memerlukan bantuan untuk menjalankan operasional komunitas. Apalagi, mereka tidak hanya memiliki mobil pemadam, tapi juga mobil ambulans yang memerlukan perawatan agar bisa dimaksimalkan dalam setiap musibah.

Baca Juga:  Apa Beda Rokok Clas Mild dan Clas Mild Silver?

Begitulah cerita Kai Untung. Masyarakat biasa yang berupaya membantu mereka yang tidak terlayani negara. Menyisihkan sedikit demi sedikit uang hasil jualan rokok dan bensin eceran untuk membeli mobil pemadam. Karenanya, jangan melulu berharap pada negara. Seperti Kai Untung, jika ada yang bisa kita lakukan untuk membantu orang lain, begeraklah. Jangan ragu.

Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit