Press ESC to close

Merokok Nggak Apa-Apa, yang Penting Bisa Main Bagus di AS Roma

Merokok bukanlah hal yang tabu dalam dunia sepak bola. Tidak sedikit pemain-pemain hebat yang diketahui mengonsumsi rokok. Meski mereka kerap dikritik karena hal ini, mereka tetap menunjukkan performa bagus ketika bermain di lapangan. Dan persoalan performa inilah yang menentukan nasib mereka.

Deretan pesepakbola hebat seperti Ashley Cole, Johan Cruyff, Dimitar Berbatov, Mario Balotelli, hingga Zinedine Zidane membuktikan jika merokok bukanlah hal yang memengaruhi kinerja mereka di lapangan. Stigma buruk rokok yang mengganggu kesehatan, juga dikatakan dapat menurunkan performa mereka, nyatanya bukanlah penghalang penampilan mereka. Bahkan Zidane dan Cruyff pernah menyabet gelar pemain terbaik dunia.

Belakangan ini, pemain internasional Belgia berdarah batak Radja Nainggolan mendapatkan kritik keras dari khalayak karena ketahuan merokok di ruang publik. Radja mendapat kecaman keras karena merokok di ruang publik.

Walau begitu, Nainggolan mendapatkan pembelaan dari pelatihnya di AS Roma, Luciano Spalleti. Ia merasa kebiasaan merokok Nainggolan bukanlah hal yang perlu dipersoalkan. Apalagi keberadaannya bagi AS Roma terbilang tak tergantikan.

Sejauh ini, nainggolan telah mencetak 8 gol dan 2 asist dalam 32 pertandingan yang dijalani AS Roma musim ini. Statistik ini sangat mungkin bertambah mengingat lini tengah AS Roma hampir selalu diisi Nainggolan.

Baca Juga:  Rokok Daging, Candaan Kontroversial Khas Perokok

Melihat performa yang ditunjukkan, Spalleti tak bakal mempersoalkan urusan merokok Nainggolan. Tentu selama performanya tak terganggu.

Menurut Spalleti, selama ini Nainggolan telah menemukan keseimbangan dalam hidupnya. Ia menjalani hidup yang normal dan beristirahat pada malam hari.

Sebelum kasus ini mencuat, pemberitaan mengenai Nainggolan dan aktivitas merokoknya memang sudah ramai diperbincangkan. Pada perhelatan EURO 2016 ternyata memang sudah diperbolehkan merokok saat membela Timnas Belgia. 

Pelatih timnas Belgia, Marc Wilmots saat itu tak ragu untuk mengakui bahwa ia memberikan izin kepada Nainggolan untuk merokok. Di timnas, Nainggolan tidak akan kena sanksi meski kedapatan melakukan aksi yang di ranah Eropa sudah terlarang tersebut.

Nainggolan sendiri ketahuan merokok ketika dalam sebuah video ia terlihat memegang sebungkus rokok. Sejak munculnya video singkat itu, orang mulai bertanya soal kebiasaan sang gelandang. Banyak yang tidak setuju dan menilai kebiasaan itu memang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pesepakbola profesional.

Wilmots pernah mengungkapkan bahwa Nainggolan selalu mendapatkan perlakuan khusus. Misalnya mendapat ruang dengan balkon di hotel supaya alarm asap tidak terpicu. “Saya rasa dia adalah satu-satunya pemain timnas Belgia yang merokok,” ungkap Wilmots. Nainggolan salah satu contoh bahwa merokok tak menurunkan stamina dalam mengolah si kulit bundar. Merokok atau tidak selama menjaga pola hidup dan konsumsi makanan yang baik, semuanya akan baik-baik saja.

Baca Juga:  Larangan Merokok di Gunung Tidak Bakal Efektif, Lebih Baik Lakukan Edukasi Saja

Keseimbangan inilah yang menjadi jurus jitu kesuksesan Nainggolan. Dan ia juga beruntung memiliki pelatih yang bijak seperti Spalleti. Mengingat jarangnya pelatih yang menghargai pemainnya untuk merokok

Ingat, Nainggolan, merokok nggak apa-apa yang penting bisa main bagus di AS Roma.

Muhammad Yunus

Mahasiswa UIN Jakarta doyan ngisap Rokok