Press ESC to close

3 Hal Menyenangkan dari Teman yang Merokok

Kata orang, menjadi teman perokok itu tidak enak. Sudah kita tidak merokok, harus ikutan mengisap asap rokok mereka pula. Duh, mengganggu betul. Mungkin karena hal-hal semacam itu banyak orang seperti saya, yang tidak merokok, jadi membenci perokok. padahal ya, kenyataannya tidak selalu begitu.

Saya bukanlah seorang perokok. Tapi memang saya memiliki banyak teman perokok, dan itu menyenangkan. Memang, dalam beberapa kesempatan teman-teman itu merokok di dekat saya. Tapi saya beruntung, memiliki teman yang hanya merokok di tempat yang membolehkan mereka melakukan aktivitasnya. Jadi ya saya tidak pernah merasa terganggu dengan asap rokok mereka.

Sebenarnya ada beberapa hal menyenangkan yang bisa kamu rasakan ketika memiliki teman seorang perokok. Mau tahu apa saja hal tersebut, mari simak ulasan berikut ini.

Royal

Kebanyakan teman saya yang merokok adalah orang-orang yang tidak pelit. Ketika nongkrong, mereka kerap mengumbar apa saja yang mereka punya. Mau ambil rokok, boleh. Minta minum, boleh. Icip makanan, boleh. Asal jangan minta pacarnya saja, nanti dikata: udah dikasih ati minta jantung!

Kebanyakan teman perokok begitu santai terhadap apa yang mereka miliki. Kebiasaan guyub yang sehari-hari mereka praktikan menjadi kunci kenapa mereka adalah tipikal orang yang perlu dijadikan kawan. Selama tidak ngelunjak, saya rasa mereka bakal membantu atau membagi apa saja yang mereka miliki.

Baca Juga:  Review Rokok Clas Mild, BenchMark Tinggi dari Nojorono

 Penuh Perhatian

Mungkin kalian tidak percaya kalau teman-teman saya yang merokok itu perhatian. Tapi hidup dan berkawan lama dengan mereka membuat saya sadar kalau mereka memiliki perhatian lebih kepada teman-temannya.

Dalam tongkrongan yang kami meriahkan, mereka selalu menanyakan apakah saya terganggu asap rokok yang mereka isap. Mereka pun tak mau mengisap rokok kala ada saya diantara mereka saat sedang berada di ruang tertutup. Untungnya bagi saya, tongkrongan tempat kami menghabiskan waktu berada di ruang terbuka yang sirkulasi udaranya lancar.

Bahkan saat saya berkendara, entah dengan motor atau mobil bersama mereka, tak mau mereka mengisap rokok. Memang sih, ada kalanya mereka minta izin untuk merokok jika melakukan perjalanan jauh di mobil. Tapi itu pun jika saya ada di bangku depan dan jendela terbuka lebar. Sisanya, mereka amat menghargai keberadaan saya yang tidak merokok ini.

 Loyal

Kebanyakan perokok bakal loyal sama merek rokok yang mereka isap. Kalau ada teman yang ngisep Gudang Garam Filter, ya bakal tetep ngisep itu dan beli itu. Kalau yang doyan Samsoe pun begitu. Yang demen Djarum juga kayak gitu. Mereka loyal apapun merek rokoknya.

Baca Juga:  Merokok Sebagai Bagian dari Ibadah Kultural

Tak hanya loyal sama rokoknya, para perokok ini juga loyal sama temannya. Walau kerap meledek merek rokok selain yang mereka isap, tapi tidak pernah ada adu jotos diantara kami. Jika ada yang kesulitan, mereka pasti ada di garda terdepan buat bantu temannya itu. Tak pernah ada kabur-kaburan kala teman memiliki masalah.

Setidaknya, tiga hal inilah yang membuat saya betah berkawan dengan perokok. Tiada hari tanpa ejekan, memang. Tapi tiada hari pula mereka alpa memperhatikan dan membantu teman. Begitulah kehidupan tongkrongan yang saya jalani dengan mereka yang merokok.

Ika Puspitasari

Ika Puspitasari

Perempuan dari pelosok negeri dengan sejuta mimpi