Mungkin banyak orang mengatakan bahwa rokok adalah candu. Dan memang, bagi saya rokok adalah candu. Lagipula, apasih yang bukan candu di dunia ini. Wanita, candu. Duit, candu. Agama, candu. Pokoknya yang dianggap enak-enak itu candu dah. Lagian, sejak kapan hal yang enak-enak itu nggak buat orang adiktif? Lha temen saya aja adiktif banget sama teh.
Tapi bukan itu sih yang mau saya bahas di tulisan ini. Kalau orang bilang candu itu mutlak, tak beralasan, buat saya rokok adalah kebutuhan. Karenanya, dia memiliki alasan. Bukan sekadar diada-ada atau mengada-ada. Namun memang memiliki nilai penting yang menunjang, setidaknya saya, agar tetap bertahan menghadapi kerasnya dunia.
Orang lain boleh menggunakan alasan-alasan yang akan saya beberkan ini untuk hal lain. Boleh kopi, teh, atau hal apapun. Karena memang alasan semacam inilah yang mampu kita dapatkan dari hal-hal yang kita gemari, apapun bentuknya. Berikut adalah beberapa alasan kenapa rokok menjadi hal yang saya butuhkan dalam hidup:
Rokok sebagai alat relaksasi
Boleh dibilang, rokok adalah salah satu alasan kenapa saya masih bisa waras meski harus hidup di bawah tekanan ibukota. Berangkat pagi sebelum matahari terbit, sampai di rumah setelah matahari lama terbenam. Untuk mengejar waktu agar tidak kena macet dan terlambat, saya perlu naik kereta paling pagi. Dan pulangnya, tentu saja cuma bisa makan malam sebentar dan tidur sebelum mengulangi aktivitas serupa.
Jika saja saya tidak memiliki rokok, bisa jadi saya sudah gila saat ini. Bagaimana tidak, setiap hari harus pulang pergi ibukota dan kena macet. Di kantor, kerja mengejar target perusahaan. Belum kalau proyek gagal, kena omelan dari atasan bakal jadi santapan. Sudah pasti saya butuh satu hal yang mampu meredakan kegilaan akibat pekerjaan itu. Dan pilihan saya, tentu saja jatuh pada sebungkus rokok.
Bukannya tidak mau menjatuhkan pilihan pada yang lain. Ingin mabuk-mabukan kok ya biayanya lebih mahal. Menggunakan narkoba, selain mahal juga berpotensi ditahan aparat. Nongkrong di kafe, hampir tidak punya waktu. Ya yang paling mudah dan murah tentu saja rokok. Pusing sedikit, tinggal cari tempat hisap sebatang. Stres sedikit, sebatang dulu. Ah, jadi pengen sebats dulu nih.
Meningkatkan Mood Saat Bekerja
Agar pekerjaan bisa selesai dengan baik, tentu semangat dan mood harus bisa kita jaga. Nah, keberadaan rokok di dekat saya lah yang mampu menjaga semangat dan mood saat bekerja. Ketika hidup yang membosankan ini membuat mood kerja saya buruk, semangat jadi jatuh, nasib pekerjaan saua ikut dipertaruhkan. Karena itu, kala mood buruk saya tinggal tunggu waktu istirahat untuk mencari waktu guna membangkitkan lagi semangat saya.
Menemani Saya Saat Kondisi yang Sulit
Buat saya, rokok adalah teman sejati. Ia selalu ada kala suka maupun duka. Ketika ada pada kondisi gembira, rokok membuat kegembiraan saya berlipat. Ia menjadi hal yang menyempurnakan kebahagiaan saya.
Dan pada kondisi terburuk, rokok membantu saya melewati masa-masa sulit itu. Ia membantu saya meredakan segala sulit yang saya hadapi. Membuat saya merasa lebih mudah menjalaninya.
Memang keberadaan teman-teman (yang sesungguhnya) turut membantu. Tapi begitulah. Saya merasa kalau rokok memiliki peran penting yang sama seperti sahabat, Ia tak terganti meski selalu dicaci orang-orang terdekat saya.
- Dokter Bertanya dan Perokok Menjawab, Template Percakapan Tentang Rokok dan Penyakit - 24 July 2023
- Daftar Merek SKT Buatan Djarum Paling Enak - 8 May 2023
- Suara Penolakan Revisi PP 109/2012 Dari Senayan - 21 July 2021