Merayakan lebaran di kampung halaman sudah menjadi tradisi yang tak akan dilewatkan bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Tradisi yang dari tahun ke tahun selalu memberi warna-warni keceriaan yang khas. Tak perlu kaget jika sepanjang masa libur lebaran suasana kampung halaman pun mendadak jadi ramai. Sebaliknya yang terjadi di kota besar seperti Jakarta. Lebaran di kampung halaman menjadi salah satu cara lain untuk merawat kenangan.
Nah, pada kesempatan libur lebaran di kampung halaman tak ayal kretekus bakal melihat lagi beberapa merek rokok lokal yang mungkin dulu pernah memberi kenangan tersendiri. Yang pada kesempatan libur itu mungkin pula terbersit pertanyaan di benak, apa sih sebetulnya yang bikin rokok lokal ini masih ada dan bertahan?
Sementara kretekus di tempat perantauan umumnya melihat perokok lebih menyukai rokok-rokok merek ternama dari genre kretek mild. Rokok lokal seperti Gentong, Sriwedari, Sukun, Grendel, Oeloeng, dlsb, hampir tak pernah kita dapati di Jakarta.
Pada kesempatan libur lebaran inilah, ketika berada di kampung halaman rokok-rokok lokal tersebut dapat kretekus temui lagi. Tentu ada merek-merek lain yang luput saya ketahui, maka adalah satu kebanggaan jika kretekus dapat membelinya di kampung halaman. Pula tidak ada salahnya toh, jika rokok-rokok lokal itu kretekus nikmati lagi.
Bagi kretekus yang berlebaran di daerah Jawa Tengah, tentu akan menemukan lagi rokok Sriwedari dan Sukun. Pula yang ke Bojonegoro, akan ketemu lagi rokok Oeloeng. Di daerah Malang, kretekus akan ketemu lagi rokok cap Grendel.
Makna silaturahmi di kala lebaran tak sebatas bersilaturahmi dengan handai taulan, juga tempat-tempat yang dulu semasa kecil pernah menyimpan kenangan bagi kretekus. Bersilaturahmi dengan kenikmatan rokok lokal pula memberi arti tersendiri tentunya. Yang secara tak langsung kretekus telah turut berkontribusi untuk kelangsungan nasib rokok lokal.
Seperti yang juga pernah diangkat melalui beberapa artikel di situsweb Komunitas Kretek, bahwa rokok lokal juga memberi andil penting dalam menyumbang pemasukan bagi negara. Termasuk pula jika dilihat dari penyerapan tenaga kerja. Keberadaan industri rokok lokal adalah sektor padat karya yang mampu meningkatkan pendapatan daerah juga.
Jika dari aspek itu kretekus sekalian sudah cukup memahaminya, maka salah satu yang mesti masuk dalam daftar oleh-oleh iya rokok-rokok lokal itu. Perkenalkan dan ceritakan sedikitnya hal yang bikin kretekus merasa perlu memberi oleh-oleh itu. Iya paling tidak cerita terkait hal-hal yang membuat rokok lokal itu penting dalam kehidupan kretekus.
Ceritakan bahwa, jauh sebelum mengenal rokok yang sekarang menjadi pavorit kretekus, dulu rokok lokal itulah yang dihisap sehari-hari karena selain masuk akal harganya dengan isi kantong semasa menganggur dulu. Rokok lokal juga berjasa menyelamatkan persoalan ekonomi masyarakat daerah di kampung halaman kretekus.
Ehiya, sudah bisa ditangkap kan pesan yang tersirat dari saya? Yaktul. Bawa oleh-olehnya tak perlu lagi berupa ayam aduan dan palawija untuk dihadiahi ke sesama kretekus macam saya, cukup rokok lokal saja. Rokok khas yang hanya ada di tanah kelahiran kretekus. Itu sudah.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024