Setiap perayaan yang disisipi gimmick unik akan memberi kesan tersendiri bagi para pesertanya. Boleh jadi hal itu pula yang mendasari peringatan HUT ke-60 PT Gudang Garam Tbk pada waktu lalu. Gimmick tersebut adalah dengan menampilkan booth yang menyediakan alat linting manual. Para tamu dan karyawan yang datang diberi kesempatan untuk mendapatkan sensasi membuat sebatang kretek
Melinting tembakau dan cengkeh hingga menjadi sebatang kretek merupakan olahraga kecil yang bikin jemari tangan kita terlatih luwes, iya itu berdasar pengalaman saya pribadi. Dahulu pun leluhur kita untuk mendapatkan kenikmatan dari menyesap tembakau melalui cara luwes tersebut, tanpa alat linting bahkan. Boleh jadi itu pula yang bikin orang-orang dulu lebih mampu menyikapi hidup dengan luwes.
Kabid Humas PT Gudang Garam Tbk, Ihwan Tricahyono, menyampaikan latar belakang gimmick itu dihadirkan, bahwa dengan memperkenalkan proses melinting rokok ini menggambarkan perusahaan tidak pernah melupakan sejarah. “Linting menjadi cikal bakal perusahaan ini menjadi besar,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Kasat Reskrim Polresta Kediri saat mencoba aktivitas melinting kretek, mengaku sempat mengalami kesulitan. Jauh hasilnya dibanding yang sudah profesional. Dari pengalaman luar biasa itu diakuinya bahwa memproduksi kretek tangan bukanlah pekerjaan sembarangan.
Para pelinting profesional biasanya mampu melinting hingga 1000 batang per hari, namun rata-rata-rata saat ini hanya mampu membuat 350 batang, menurut Ihwan.
Seperti yang sudah kita ketahui, salah satu produk legendaris yang masih diproduksi oleh PT Gudang Garam Tbk yaitu rokok klobot, merupakan produk yang sampai sekarang masih diminati oleh kalangannya. Selain pula beberapa jenis kretek tangan lainnya seperti Gudang Garam Merah. Produk kretek tangan sampai saat ini pula masih diproduksi oleh beberapa perusahaan rokok lainnya.
Pada produk kretek tangan terkandung nilai sejarah dan kebanggaan yang mengantar bangsa ini dikenal sampai manca negara, berkat rasa dan kontennya yang khas yang tak dimiliki bangsa lain, serta kedigdayaan nilai ekonominya bagi kelangsungan hidup banyak orang. Itulah kenapa kretek disebut sebagai bagian dari identitas Indonesia. Selayaknya kita mengenal keris dan jamu, ataupula produk kebudayaan lainnya yang berakar pada kearifan lokal kita.
Perayaan HUT ke-60 yang menampilkan gimmick semacam ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh PT Gudang Garam Tbk. Hal ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi karyawan maupun relasi mereka, dan lebih luas lagi bagi masyarakat lainnya.
Kiranya bagi saya sebagai penikmat aktivitas melinting tembakau, meski bukan pelinting garis keras, gimmick semacam itu cukup mengandung edukasi tersendiri bagi pihak-pihak yang terlibat. Di tengah makin berkembangnya pragmatism- di masyarakat, melalui gimmick tersebut orang-orang diajak mengenal kembali apa yang selama ini terabaikan.
Iya salah satunya adalah memberi kesempatan tangan kita untuk terlatih luwes. Luwes menghadapi realitas yang kian banal saja. Sama halnya dengan kegiatan menulis menggunakan pensil ataupun pulpen. Berdasar hasil studi, aktivitas semacam itu dapat melatih tingkat fokus seseorang. Dalam konteks melinting demikian pula, dapat melatih kesabaran serta keluwesan.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024