Press ESC to close

Bagaimana Cara Perokok Mengisi Masa Tenang Pemilu?

Hari ini adalah kesempatan terakhir bagi semua caleg dan capres kontestan Pemilu 2019 untuk berkampanye. Mulai besok hingga hari pemilihan tanggal 17 nanti, agenda pemilu resmi memasuki masa tenang. Akhirnya ketegangan sudah mendekati garis finis.

Harus diakui, hiruk pikuk pemilihan presiden (pilpres) memang lebih panas dibanding pemilihan legislatif (pileg). Pilpres pulalah yang membelah masyarakat menjadi dua kelompok fanatik. Selama periode kampanye pemilu, geliat cebong dan kampret pendukung kedua capres mendominasi ruang publik di dunia nyata dan dunia maya.

Kemudian sebuah pertanyaan muncul: mau ngapain kita di masa tenang nanti?

Nah, ini dia. Mereka-mereka yang selama setahun terakhir ini menghabiskan waktu dengan sibuk debat dan ribut soal pemilu, rasanya bakal kebingungan mau berbuat apa. Mau buka aib lawan, takut dilaporin. Mau kampanye jagoan, sudah gak boleh. Rupanya masa tenang—yang hanya tiga hari ini—sudah membunuh minat bakat banyak orang. Yak, bakat berantem.

Buat anda-anda yang selama ini memilih untuk jadi silent reader mungkin saat ini kalian adalah kelompok yang paling bersyukur. Suasana sensitif dan serba gak asik akan segera diakhiri. Karena memang dari namanya sudah jelas, masa tenang ya waktunya untuk tenang.

Baca Juga:  Review Rokok MLD Black, Coba-Coba Berujung Kesuksesan

Sebaliknya, bagi para ultras capres, tiga hari ke depan akan terasa menjenuhkan. Persetan sekalipun baku hantam adalah bakat lahiriah anda, di masa tenang ya tetap harus tenang. Gak boleh ribut. Teori HAM juga gak bisa melindungi perkembangan minat bakat anda yang absurd itu.

Sebagai saran, dalam keadaan yang menjenuhkan, rokok adalah solusi yang paling mengerti. Anda bisa keluar di keheningan malam. Duduk di beranda. Membakar sebatang rokok. Menatap langit yang kini dihiasi kepulan asap. Niscaya kekecewaan pada negara—yang telah membunuh bakat anda—akan cukup terobati. Lumayan.

Siapa sangka, rokok yang mereka (anti rokok) sebut sebagai sumber dari segala penyakit, ternyata mampu menjadi obat pelipur lara bagi mereka yang lelah, mereka yang kecewa, mereka yang bersedih dan bosan. Tenang, anda masih tetap bisa ribut kok, tapi nanti, 5 tahun lagi.

Nah, kalau-kalau nanti jagoan anda kalah, rokok masih tetap unggulan untuk dijadikan solusi. Di Sumatera Utara, Pak Djarot merokok untuk mengobati kekecewaannya usai kalah (lagi) di Pilkada. Pilihan beliau untuk nyebats terbukti manjur. Buktinya, beliau sampai sekarang baik-baik saja.

Baca Juga:  (RITEL) TOKO TEMBAKAU: KENAIKAN CUKAI

Ingat, ya, kalau nanti jagoan anda kalah, gak usah ribut, nyebats aja!

Saran saya, untuk para pendukung capres nomor 02, siapkan rokok yang banyak. Kayaknya anda lebih membutuhkannya hari Rabu nanti. Tenang. Ini cuma ramalan, sangat mungkin salah, meski lebih besar kemungkinan benar. Hihi.

Aris Perdana
Latest posts by Aris Perdana (see all)

Aris Perdana

Warganet biasa | @arisperd