Press ESC to close

Kiat Perokok Menjaga Pola Hidup Saat Puasa

Selain sebagai ibadah bagi orang muslim, puasa menjadi momentum untuk menjaga keseimbangan dalam pola konsumsi tubuh kita. Selama sebelas bulan pola konsumsi kita yang hampir tidak ada batasnya harus diistirahatkan dengan cara berpuasa. Makan secukupnya, minum secukupnya, merokok secukupnya dan konsumsi lainnya secukupnya. Namun, tentunya dalam menjalankan ibadah puasa, kita juga harus memperhatikan keseimbangan lainnya dalam hidup kita.

Banyak juga diantara kita yang justru tidak menjaga keseimbangan di masa-masa bulan puasa. Akhirnya bukan sehat yang di dapat, malah justru mendatangkan penyakit baru. Untuk menjawab hal tersebut, ada beberapa kiat bagi perokok agar tetap sehat dalam menjalankan ibadah puasa.

  1. Meningkatkan konsumsi air putih

Durasi berpuasa hampir 14 jam per hari. Sepanjang itu Perokok harus menahan lapar dan haus. Banyak orang bilang bahwa menahan haus lebih sulit ketimbang menahan lapar. Pernyataan tersebut memang ada benarnya, sebab sekitar 60 persen dari tubuh manusia adalah air.

Maka dari itu kecukupan akan kebutuhan air di dalam tubuh kita tetap harus dijaga agar tetap sehat dalam menjalankan ibadah puasa. Menurut Institute of Madicine, mengonsumsi air putih yang baik setiap orang berbeda-beda per harinya. Namun secara umum, seseorang perlu setidaknya 13 gelas untuk laki-laki dan 9 gelas untuk perempuan.

Baca Juga:  Kretek Punya Andil Besar dalam Pembangunan Rumah Sakit

Jumlah konsumsi air putih di atas harus dilakukan sejak berbuka puasa hingga waktu sahur tiba. Sebab jika konsumsi air putihnya kurang, tentunya akan berakibat dehidrasi ketika berpuasa.

Nah makanya nih buat perokok, ketika mengonsumsi kretek sehabis berbuka puasa, jangan lupa juga mengonsumsi air putih yang cukup. Menikmati kretek sambil ngopi boleh, tapi air putihnya juga jangan lupa.

  1. Mengatur waktu istirahat

Malam hari menjadi waktu yang nikmat untuk menikmati kretek dan kopi, namun kadangkala justru waktu nikmat tersebut merampas jam istirahat kita. Alhasil waktu untuk tidur dan istirahat menjadi berkurang. Padahal keesokan harinya kita dituntut untuk tetap fit beraktifitas dan berpuasa.

Hal ini harus betul-betul diperhatikan, sebab istirahat yang cukup adalah kunci agar tetap sehat dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan cukup istirahat maka tubuh juga akan seimbang, tentunya perokok juga akan fit dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Sehabis solat taraweh bolehlah perokok dapat nongkrong sambil menikmati kretek sampai dengan jam 10 atau jam 11 malam. Selebihnya beristirahlah agar dapat sahur, sehingga waktu istirahat kalian dapat optimal.

  1. Produktivitas tetap harus dijaga

Mentang-mentang tidur adalah bagian dari ibadah ketika berpuasa, lantas membuat kerjaan perokok hanyalah tidur selama puasa. Produktivitas tetap harus dijaga selama berpuasa. Lakukanlah aktivitas selayaknya hari-hari biasa.

Baca Juga:  Sebuah Kearifan Lokal Dari Rokok Jontal Khas Sumbawa

Kebanyakan tidur sangat tidak baik untuk kesehatan. Para peneliti dari Western University’s Brain and Mind Institut di Kanada menemukan, akibat dari kebanyakan tidur berdampak kepada sejumlah fungsi kognitif seperti menurunnya kemampuan berpikir, mengidentifikasi hal-hal kompleks dan menyelesaikan masalah.

Jagalah keseimbangan pola hidup kita ketika berpuasa dengan cara beraktivitas secara normal dan beristirahatlah yang cukup. Ini sama dengan halnya dengan menikmati kretek tapi tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan olahraga teratur agar tetap seimbang.

Nah, kiat di atas adalah bagian dari menjaga keseimbangan pola hidup agar dapat memenuhi pola hidup sehat kalian di bulan puasa. Mari kita tunjukan bahwa perokok bukanlah orang-orang yang penyakitan, tidak kuat berpuasa atau stigma-stigma buruk lainnya. Tunjukan bahwa kita adalah orang-orang yang sehat baik secara jasmani maupun rohani. Selamat berpuasa perokok.

Furqon Nazali

Bergembira sebelum negara api menyerang