Berbicara tentang dunia olahraga badminton di Indonesia, siapa yang tak mengenal Liliyana Natsir? Atlit perempuan kelahiran 1985 asal Manado yang sudah banyak berkiprah dan mengharumkan nama Indonesia di pentas kejuaraan bulu tangkis kini sudah gantung raket. Gelar juara Indonesia Masters 2019 yang dihelat di Istora, Jakarta, Januari lalu jadi gelar terakhir baginya sebelum gantung raket. Gelar itu menambah daftar panjang jumlah piala yang telah direngkuhnya selama aktif bermain.
Liliyana Natsir yang juga mempunyai nama panggilan Butet ini bisa disejajarkan dengan legenda badminton top dunia seperti Zhang Ning asal Tiongkok, hingga macam pendahulunya yaitu Susi Susanti. Bedanya, Butet saat mulai merintis hingga menutup kariernya bermain sebagai seorang atlit badminton berpasangan, baik itu ganda putri atau campuran.
Tentu, sektor ganda campuranlah yang mengharumkan namanya di kancah dunia. Bersama Tontowi Ahmad yang sejatinya adalah juniornya, mereka mengalahkan pasangan campuran kuat asal tiongkok, Chan Peng Soon – Goh Ying di partai final cabang olahraga badminoton Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Medali emas tersebut sangat berharga bagi Butet. Pasalnya, ia mampu meneruskan tradisi emas Indonesia pada ajang olahraga tertinggi di dunia itu.
Bisa dikatakan medali emas Olimpiade Rio de Jeneior 2016 menjadi puncak kariernya. Walau sebenarnya, Butet cukup produktif dalam mendulang berbagai gelar untuk Indonesia. Diantaranya ada tiga emas dari kejuaraan dunia dan empat emas dari ajang SEA Games, belum lagi turnamen prestis lainnya.
Raihan berbagai medali itu tentu bukan pekerjaan sekadar membunyikan jari baginya. Hari-hari panjang penuh latihan dan didikan yang keras membantunya menjadi seorang sosok yang tangguh. Apalagi ia juga merupakan salah satu atlet jebolan Perkumpulan Badminton Djarum (PB Djarum). Seperti diketahui, PB Djarum merupakan impian para atlet badminton muda yang ingin menggapai mimpi seperti Lilyana Natsir.
PB Djarum memang bak kawah candradimuka bagi para atlet top badminton tanah air. Klub badminton kepunyaan salah satu perusahaan rokok terbesar di tanah air yang memiliki segudang fasilitas yang top. Tentu nama-nama besar seperti Liem Swie King, Rudy Gunawan, Ivana Lie, Haryanto Arbie, hingga Lilyana Natsir itu sendiri.
Bakti Djarum untuk negeri memang bukan hanya sekadar slogan belaka. Melalui PB Djarum, mereke memberi sumbangsih nyata dalam dunia olahraga Indonesia, terkhusus di dunia badminton. Sedangkan Lilyana Natsir? Meski banyak yang masih berharap dirinya tampil di Olimpiade Tokyo 2020 nanti, namun iktikad kuat gantung sepatu tak tergoyahkan. Walau demikian, ia masih berkontribusi dalam dunia bulu tangkis itu.
PB Djarum tiga hari lalu memberikan jabatan baru untuk Lilyana Natsir. Sang legenda kini diangkat sebagai technical adviser PB Djarum. Tentu nanti dirinya akan lebih sering berada di Kudus, menggodok talenta-talenta anyar, bersama dengan Rionny Mainaky dan Herry IP yang diangkat sebagai pelatih.
Menarik disimak kiprah Lilyana Natsir seusai gantung raket, akankah ia berhasil menelurkan talenta-talenta anyar nantinya? Kendati demikian, baktinya untuk negeri tetap terpatri di hati publik negeri ini. Sukses terus buat Butet!
- Rokok Lucky Strike, Cigarettes That Always Strike You! - 7 November 2021
- Apa Rokok Paling Enak Versi Perempuan? - 16 October 2021
- Rekomendasi Rokok Enak Untuk Pemula (Bagian 2) - 9 October 2021