Search
tembakau

Mengenal Tembakau Hang dan Jantur

Cita rasa sebatang kretek dibentuk tidak hanya dari satu jenis bahan baku tembakau. Ada lebih dari 5 jenis tembakau untuk memenuhi komposisi produk kretek. Secara umum, bahan baku tembakau ini terbagi ke dalam tiga golongan. Yakni tembakau nasi, tembakau lauk, dan tembakau sayur. Pengolongan ini adalah istilah yang diserap berdasar lingua franca di masyarakat.

Sebagaimana kita ketahui, industri kretek menyerap beragam jenis tembakau yang berasal dari pelbagai daerah di Pulau Jawa. Nah, untuk kali ini kita akan mengulas dua jenis tembakau kering sebagai bahan campuran yang biasa untuk kebutuhan kretek filter.

Dua jenis tembakau ini lazim disebut sebagai tembakau Hang dan tembakau Jantur. Untuk mengetahui latar belakang peneyebutan dua jenis tembakau ini, terlebih dahulu harus kita ketahui pembagian tipe tembakau berdasar proses pasca panennya.

Berdasar perlakuan pasca panennya, maka terdapat pembagian tipe tembakau krosok dan tipe tembakau rajangan. Tembakau krosok umumnya dipasarkan dalam bentuk lembaran daun utuh. Tipe tembakau ini dikeringkan melalui cara dijemur (sun cured) ada pula yang melalui proses diasapi (fire cured). Secara konotatif, penyebutan krosok merujuk pada tembakau yang bernilairendah’.

Baca Juga:  Jadilah Perokok yang Membuang Puntung pada Tempatnya

Biasanya tembakau yang diperlakukan semacam ini adalah tembakau Hang, sebutan ini merujuk pada tembakau berdaun lebar yang berada paling bawah dari satu pokok tembakau. Berdasar hirarki kualitasnya, tembakau Hang adalah tembakau yang tidak bernilai tinggi.

Berbeda dengan tipe rajangan, tembakau rajangan adalah tembakau yang diproses dengan cara dirajang. Tipe rajangan ini dikenal paling khas yang berlaku di Indonesia. Semua prosesnya dilakukan secara swadaya, banyak diusahakan oleh masyarakat lokal kita.

Penyebutan tembakau Hang dan Jantur cukup populer di masyarakat pertembakauan. Dan berdasar kebutuhan industri, tembakau campuran ini merupakan unsur perpaduan yang mampu memberi cita rasa tersendiri. Campuran jenis Hang dan Jantur hampir rata-rata terserap untuk pabrikan. Tak dipungkiri, untuk membentuk satu cita rasa kretek dibutuhkan perpaduan sejumlah tembakau yang sudah menjadi resep masing-masing pabrikan.

Beberapa daerah yang dikenal sebagai pemasok tembakau Hang dan Jantur, di antaranya adalah Jombang, Bojonegoro, Magelang, Ngawi, Boyolali, Tuban, dan Garut. Setiap pabrikan memiliki komposisi bahan baku yang berbeda-beda, termasuk pula dalam penggunaan jenis tembakau campuran tersebut. Belum lagi jika kita bicara soal penggunaan cengkeh atau pula rempah pendukungnya.

Baca Juga:  Tips Untuk Kretekus Yang Mudik

Perlu diketahui pula, penyebutan tembakau Jantur sendiri merujuk pada proses pengeringannya yang dilakukan dengan cara digantung (dijantur). Meski di Pulau Jawa adapula nama daerah yang dikenal dengan sebutan daerah Jantur, tepatnya di Magelang.

Jenis tembakau Hang dan Jantur sebelum dibeli oleh pihak pabrikan biasanya akan berada di pengepul terlebih dahulu. Pengepul tembakau campuran untuk kretek filter ini terdapat di daerah Parakan Temanggung, tepatnya di desa Padureso. Harga beli rata-rata tembakau campuran ini berkisar Rp 26,000/Kg.

Mungkin selama ini perokok hanya tahu kalau padasebatang kretek hanya terdiri dari satu-dua jenis tembakau sebagai bahan baku. Namun sejatinya, untuk menghadirkan citarasa produk kretek yang khas, dibutuhkan banyak jenis tembakau yang diserap dari pelbagai daerah penghasil tembakau.