Press ESC to close

Cerita Rokok yang Menggagalkan Upaya Bunuh Diri

Rokok pada situasi tertentu dapat menjadi barang yang menyelamatkan nyawa seseorang,  mampu menggagalkan upaya bunuh diri. Iya, secara pribadi di kala sedang cekak dan penat, mengisap sebatang rokok dapat membuat pikiran menjadi lebih rileks. Mampu menyelamatkan pikiran dari ide-ide yang kontra produktif.  Maka tak perlu heran pula, jika sebats menjadi sarana untuk menyelamatkan nyawa seseorang di Padang yang nyaris tewas lantaran hendak bunuh diri.

Peristiwanya terjadi pada 15 Februari yang lalu, dialami seorang pria berumur 35 tahun. Sebut saja BA namanya. Ketika itu BA, yang entah saat itu tengah dikuasai beban kejiwaan apa, lelaki itu terlihat berada di ketinggian jembatan Andalas yang ada di Kota Padang. Dia berencana terjun bebas untuk mengakhiri nyawanya dengan cara yang mengerikan. Sudah bisa dipastikan, saat itu banyak mata yang miris sekaligus ngeri melihat tindakan yang dilakukan BA.

Untungnya ada saksi yang cukup berani mengambil tindakan heroik. Riko namanya. Tindakan heroik Riko tentu saja tak sefantastik Spiderman saat menyelamatkan Mary Jane dari aksi brutal seorang psikopat. Riko menggunakan cara sederhana saja, yang dengan bermodal penalaran masyarakat awam, Riko menyikapi kondisi yang dialami BA dengan cara membujuknya untuk turun dan menggagalkan usaha tidak terpujinya itu.

Baca Juga:  Persahabatan Sejati Che Guevarra dengan Cerutu

Riko membujuk BA dengan menawarkannya rokok dan uang sebesar 50 ribu. Meski butuh waktu yang tak sebentar untuk membuat BA menggugurkan niat bunuh dirinya. Pria yang dikabarkan tengah mengalami gangguan kejiwaan itu pada akhirnya turun dari ketinggian jembatan Andalas. Bujukan Riko telah membuat BA gagal melakukan upaya bunuh diri.

Jika selama ini kita kerap ditakut-takuti dengan peringatan kesehatan: Rokok Membunuhmu. Namun jika dihadapkan pada peristiwa epik semacam ini, siapapun bisa menarik kesimpulan, bahwa produk tembakau itu telah mengubah rencana buruk seseorang untuk bunuh diri. Maka, dalam konteks ini “rokok gagal membunuhmu”, sebats telah menyelamatkan seseorang dari kondisi frustasi. Kejadian seperti ini pernah terjadi juga di Malaysia, rokok menjadi sarana untuk menggagalkan niat bunuh diri seseorang.

Rokok yang oleh sebagian kalangan dianggap buruk,  dan kerap disebut-sebut dapat memperpendek umur hidup, toh yang terjadi sebaliknya pada peristiwa di Padang itu, rokok justru memperpanjang umur. Memang diakui bahwa rokok juga memiliki faktor risiko, namun tak dapat dibantah bahwa merokok mampu memberi efek rileks. Pada ranah pergaulan sehari-hari, rokok menjadi elemen perekat sosial.

Baca Juga:  Berfatwa dengan Luwes dan Kontekstual

Secara tafsir lain, peristiwa gagalnya seseorang melakukan upaya bunuh diri itu menjadi metafora yang menggugah, semacam menjelaskan pula bahwa keberadaan industri rokok sebagai salah satu sektor ekonomi yang menyelamatkan banyak orang. Ini memang dari sisi yang berbeda saya melihatnya. Jadi, selagi masih bisa sebats, iya buat apapula frustasi, brad.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah