Papir adalah kertas rokok yang digunakan untuk menggulung tembakau menjadi produk rokok. Kertas tipis berukuran kecil ini umumnya di kalangan penikmat tingwe diketahui terdapat dua perbedaan. Ada papir manis dan papir tawar.
Namun seiring perkembangannya kertas rokok tersebut hadir dalam berbagai pilihan. Pada masa kini ada kategori slow burn, yakni yang tidak cepat terbakar saat rokok terjeda dari isapan. Ada yang sebaliknya, ketika terjeda dari isapan, bara api pada rokok terus nyala bekerja.
Menurut referensi sejarahnya, sekitar tahun 1532 kehadiran kertas rokok ini bermula dari seorang warga Perancis, Pierre Lacroix. Salah satu momen pertempuran besar pada masa Kaisar Napoleon berkuasa diketahui sebagai pemantik bisnis papir menjadi satu industri komersial.
Ia gelisah karena prajuritnya menikmati tembakau saat bertempur menggunakan cangklong, dulu bahannya dari tanah liat. Napoleon menitah perwiranya untuk memesan kertas rokok dalam skala besar ke pabrik Lacroix. Dengan tujuan agar prajuritnya dapat menikmati tembakau dengan lebih praktis.
Pada tahun 1838 warga Perancis lain, Jean Bardou memperkenalkan papir dalam sudah dalam bentuk buku. Kala itu terbuat dari kertas beras tipis. Produk ini menjadi sangat populer, bahkan sampai saat ini. Dikenal dengan logo JB. Logo inisial ini disisipi gambar berlian, yang kemudian disebut JOB.
Sekitar tahun 1863 Lacroix menjual buku pertama dari kumpulan 100 makalah, menyusul dua tahun kemudian pengenalan kertas nasi. Pada masa ini menjadi cikal bakal pengubahan nama perusahaan keluarga tersebut menjadi Rizla.
Penemun penting lainnya dalam sejarah papir adalah dengan diperkenalkannya proses interleaving (zig zaging) oleh Braunstein bersaudara. Sehingga memunculkan nama perusahaan Zig Zag dengan produk kertas rokok yang termutakhirkan. Perusahaan Rizla pun berkembang pesat, memunculkan berbagai varian ukuran, Rizla King Size dan Blue King Size Slim.
Nah, di Indonesia juga tak kalah berkembang bisnis kertas rokok ini. Beberapa perusahan rokok memiliki jenis kertas yang cukup identik dengan brand yang dimiliki. Seturut itu, untuk papir yang kini cukup banyak beredar luas terdapat berbagai merek dan pilihan menarik yang disukai para penikmat tembakau.