Press ESC to close

Mengenal Tembakau Virginia, Bahan Baku Jenis Rokok Paling Digemari

Tembakau Virginia adalah satu dilema besar dalam dunia pertembakauan di Indonesia. Tembakau jenis ini menjadi salah satu bahan impor paling besar yang masuk  di Indonesia. Ini adalah jenis tembakau yang banyak tidak disukai sebagian petani, tetapi menghidupi sebagian lainnya.

Di Indonesia, tembakau virginia dapat dengan mudah ditemukan di sekitaran Nusa Tenggara Barat atau lebih tepatnya di Pulau Lombok. Mulai dibudidayakan sejak tahun 1980-an, Lombok kini mulai dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbesar berkat tanaman asal Amerika Serikat ini.

Dunia internasional menyebut tembakau ini dengan sebutan Brightleaf Tobacco. Hal ini disebabkan warna daunnya yang cenderung lebih terang ketimbang jenis tembakau lainnya. Di Amerika Serikat, ini adalah salah satu jenis tembakau paling banyak digunakan oleh industri karena disebut rendah nikotin.

Dengan kadar nikotin yang lebih rendah, tembakau virginia ini sukses merebut pasar Indonesia lewat produk Sigaret Kretek Mesin Mild yang menggunakannya sebagai tembakau nasi. Inilah yang menyebabkan Kretek Mild lebih enteng ketika diisap ketimbang kretek reguler. Ya selain karena memang ukuran kretek mild yang lebih kecil sih.

Baca Juga:  Bonek, Kretek, dan Kultur Kekerabatan

Tembakau ini sebenarnya dikenal dengan nama Virginia Flue Cured, karena proses pengeringannya yang dilakukan dengan cara dipanggang (di Lombok lebih sering disebut di-oven). Ini jelas berbeda dengan tembakau lain yang biasanya dikeringkan dengan metode penjemuran. Konon, dengan diasap, tembakau yang dihasilkan jadi lebih rendah nikotin tapi tetap memiliki kadar gula tinggi.

Tidak hanya itu, tembakau virginia juga terbilang lebih tangguh ketimbang jenis lainnya. Mengingat tembakau ini mampu ditanam pada kondisi tanah yang lebih kering dan berpasir. Tidak terlalu banyak membutuhkan air, kecuali di masa awal tanam tembakau.

Mungkin karena inilah, kawasan Nusa Tenggara, baik barat atau timur, tengah dijadikan tempat untuk mengujicobakan tembakau ini secara massal. Mengingat kebutuhan akan jenis tembakau ini makin tinggi, sementara produktivitas yang dihasilkan dari dalam negeri tidak mencukupi. Ya semoga lancar upaya budidaya tembakau di sana.

Mungkin nantinya Kawasan NTT yang cukup kering bisa diberdayakan seperti Lombok juga. Sehingga nantinya masyarakat yang hidup di sana juga bisa mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dengan tanaman ini. Ya walau harga jualnya tidak setinggi tembakau di Jawa, tetapi tetap terhitung lebih tinggi ketimbang komoditas lain.

Baca Juga:  Merokok, Perayaan Lebaran Sederhana di Masa Pendemi Corona
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit