Para pengemar kretek mild terbilang konsumen yang loyal di manapun berada. Sebagian besar para penikmat genre ini adalah masyarakat urban. Seperti kita ketahui masyarakat urban ini umumnya kelas menengah yang memiliki selera tersendiri.
Kelas konsumen ini menyukai rokok yang tarikannya enteng dan smooth. Tidak menghentak tenggorokan saat diisap. Tak dipungkiri jenis semacam ini telah dicukupi oleh kehadiran kretek mild. Industri rokok dalam negeri paham betul dalam membaca pasar ini.
Golongan perokok pemula umumnya mudah kecantol dengan jenis mild. Alasannya sederhana saja, enteng tarikannya. Ada satu hal menarik, jika kita menyebut mild di kalangan, umumnya masyarakat baik pedagang maupun perokok akan terarah pada satu brand yang mempelopori produk mild, yakni Sampoerna A Mild.
Kemunculan produk kretek mild yang satu itu memang membawa dobrakan berbasis Low Tar Low Nicotine (LTLN) yang cukup merebut perhatian konsumen. Dimana pada masa itu, kretek filter reguler dari brand kompetitor tengah merajai pasar. Pada gilirannya disusul oleh suksesi segmen LTLN.
Kemunculan genre LTLN ini ditandai sejak seorang ilmuwan dalam negeri, Ir. Muhammad Warsianto, pada tahun 1987, beliau mendapatkan hasil racikan yang pas untuk kandungan tar dan nikotin yang rendah. Seturut skema rezim standarisasi yang berlaku secara global.
Temuan Warsianto merupakan solusi yang cukup ampuh atas isu standarisasi kandungan pada semua produk tembakau dunia. Iya tentu saja, semangat tersebut dibarengi dalih kesehatan. Bahwa kandungan nikotin dan tar yang tinggi dituding sebagai pencetus kanker lebih tinggi, dan seterusnya.
Sebagaimana kita ketahui, sejatinya banyak produk mild yang muncul kemudian di pasaran menyusul suksesi A Mild. Salah satunya La Light, Djarum Super MLD, Class Mild, Dunhill Mild, dan U Mild. Segmen kelas menengah merupakan segmen yang sangat berkembang. Produk mild yang beredar sebagian besar menyasar segmen kelas menengah.
Masing-masing produk kretek mild yang ditawarkan tentu saja memiliki citarasa yang khas. Serta inovasi kemasan dan kuantitas batangan yang relatif bersaing. Salah satunya adalah inovasi yang dimunculkan Djarum Super Mild. Produk Djarum ini memiliki keunggulan di antaranya pada kemasan yang sangat modern.
Selain itu manawarkan cita rasa yang cenderung sangat smooth, dan juga harga yang terhitung murah ketimbang LA Lights yang juga diproduksi perusahaan yang sama. Kemudian pada kurun tahun 2013, Djarum Super Mild memperbaharui kuantitas isinya menjadi 20 batang.
Hali ini dikarenakan dengan kuantitas lebih banyak maka akan bisa menyaingi merek rokok kelas menengah atas yang kala itu kebanyakan berfokus pada isi 16 batang. Produk ini memiliki sensasi blend yang cenderung earthy dan rich. Ditambah kandungan atsiri pada cengkehnya memberi efek rasa yang khas.
Artinya rokok ini sangat kaya akan tembakau berkualitas, tak dipungkiri bahan baku tembakau virginia menjadi tembakau paling dominan yang ada pada rokok ini. Demikian pula pada berbagai merek genre mild lainnya. Inilah salah satu kunci dari larisnya produk kretek mild di pasaran.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024