Search
Menjadi Ayah yang Baik

Begini Caranya Agar Perokok Menjadi Ayah yang Baik

Perokok di masyarakat kita tak pernah luput dari pandangan buruk. Apalagi jika itu adalah orang tua yang sudah memiliki anak. Agar menjadi ayah yang baik tentulah menjadi harapan banyak orang, tanpa harus kita merasa jengkel dengan tudingan orang, baiknya memang kita buktikan bahwa kita dapat berlaku santun.

Kesantunan ini pada prinsipnya masalah kebiasaan. Sejatinya tak perlu dalil-dalil rumit untuk membuat diri mampu berlaku santun dalam urusan sebats ini. Biar bagaimanapun masyarakat yang tidak suka asap rokok akan selalu mencap buruk saja.

Kali ini dalam konteks agar menjadi ayah yang baik, hal penting yang harus kita buktikan adalah perilaku merokok kita di rumah. Bukan melulu pencitraan diri demi terhindar dari tudingan buruk para haters rokok.

Pertama

Kompromikan dengan keluarga bahwa salah satu kebiasaan ayah bersantai ria melepas penat adalah dengan merokok. Beri penjelasan kepada anak tentang alasan itu, bahwa merokok adalah pilihan dewasa yang menuntut rasa tanggung jawab. Sebaiknya saat menjelaskan jangan sambil merokok. Ini soal kepatutan saja.

Baca Juga:  Afo, Cengkeh Tertua dan Pertama di Dunia

Kedua

Untuk bisa sebats dan santun ini tentu berkaitan juga dengan upaya pengkondisian. Di antara bentuk pengkondisian itu adalah dengan mencipta area merokok khusus di salah satu bagian rumah. Bisa di teras ataupula di halaman belakang. Intinya, kondisikan suatu area yang berhubungan langsung dengan udara luar.

Di area khusus itulah, ayah maupun tamunya yang perokok dapat menikmati kebersamaan tanpa harus ada anggota keluarga yang merasa terganggu. Beri pemahaman kepada anak-anak untuk tidak terlibat langsung saat ada aktivitas merokok di area tersebut.

Ketiga

Agar menjadi ayah yang baik tentu kita perlu memberi teladan yang terpuji, terutama soal kebersihan dalam berbagai hal. Dengan harapan, perwujudan itu dapat menjadi contoh yang bisa dibanggakan oleh anak-anak serta anggota keluarga lainnya.

Tidak perlu kecil hati atau lantas marah jika mendapat kritik ketika kita alpa untuk berlaku tepuji dalam urusan sebats. Anak-anak punya hak atas penilaiannya sebagai anak, juga jika pada waktu dewasanya kemudian memilih tidak merokok misalnya. Iya itu sudah pilihan mereka sebagai pribadi dewasa, pun bila terjadi sebaliknya.

Baca Juga:  Macam-macam Rokok yang Berasal dari Jawa Tengah

Kiranya melalui tiga poin itu kita sebagai orang tua sudah bisa memahami bahwa perkara merokok ini juga harus bisa kompromi. Apalagi ini urusannya dengan keluarga. Sebelum terjadi kemungkinan buruk terkait penilaian keluarga terhadap perokok, paling tidak, di rumah kita sudah berlaku santun dan patut untuk diteladani.