Rokok Crystal Red sebagai golongan SKM isi 16 batang bagi saya adalah generasi kedua dari produk sebelumnya. Crystal sebagai brand rokok telah dikenal sejak lama sebetulnya. Kurun tahun 1991 rokok besutan Kudus produksi PT Filasta Indonesia ini sudah beredar di pasaran luas.
Pada masanya, produk ini digadang-gadang sebagai rokok yang disasarkan untuk perokok yang belum berpenghasilan. Selain harganya yang murah, rokok Crystal relatif berhasil mengambil minat pasar menengah bawah.
Jika dulu produk Crystal Special ini hanya berisi 12 batang, generasi keduanya yakni rokok Crystal Red telah berisi 16 batang. Bukan hanya itu, untuk kategori Crystal Special yang bungkusnya didominasi warna biru juga sudah berisi 16 batang.
Saat pertama membakar rokok ini saya merasakan adanya sensasi spicy yang tidak terlalu berlebihan. Bisa dibilang secara tarikan ada kemiripan dengan rokok VIP. Tidak berat, tapi cukup memberi sensasi khas rokok besutan Jawa Timur. Padahal produk Kudus loh ini, tidak sewangi produk Kudus pada umumnya.
Rokok Crystal Red ini sebetulnya seperti rokok kelas medium secara citarasa. Namun rokok ini sendiri terbilang tidak seperti umumnya produk Kudus. Tarikannya enteng, bagi perokok yang terbiasa dengan jenis mild tentu tidak akan mengalami kendala berarti saat mengisap rokok ini.
Artinya, rokok yang memakai penggunaan simbol red ini tidak memberi hentakan pada tenggorokan. Cukup halus dan komposisi tembakaunya relatif mix. Sebetulnya produk ini secara tampilan menyerupai rokok kelas reguler seperti rokok Surya 16.
Di tengah harga-harga rokok yang serba mahal akibat kenaikan cukai, rokok berlabel red ini masuk jajaran rokok murah. Harganya masih di kisaran 14,000 sampai 15,000 isi 16 batang. Sebagaimana umumnya rokok-rokok pada golongannya, rokok Crystal sampai sekarang masih menyasar segmen perokok menengah bawah.
Sebagian besar konsumen perkotaan mungkin terbilang susah untuk mendapatkan rokok Crystal. Di Jabodetabek misalnya, jangan harap kita bisa mendapatkan rokok ini dengan mudah di ritel-ritel rokok yang ada. Saya sendiri dapat membeli dan merasakannya saat sedang berada di kota Jogja.
Dengan memiliki komposisi nikotin 1,3 miligram dan tar 27 miligram, kretek filter ini terbilang aman dan cukup menjawab selera para perokok yang menyukai rokok golongan medium. Tahu sendiri kan, perokok generasi sekarang lebih menyasar produk berkadar LTLN (Low Tar Low Nicotine).
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024