Rokok ini adalah salah satu merek paling kondang pada zamannya. Identik dengan gambar tiga kuda yang berlari di bungkus rokoknya, merek ini tergolong kece untuk dimiliki. Walau kini sudah tidak banyak beredar, tapi sejarah rokok kansas di Indonesia tidak bisa dianggap sekadarnya belaka.
Masa kejayaan dalam sejarah rokok Kansas tentu berada di medio 1950-1960an yang merupakan zaman kegemilangan rokok putih. Pada masa jayanya, rokok Kansas bisa diproduksi hingga 7 miliar batang per tahun untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik dalam dan luar negeri. Di masa-masa itu, boleh dibilang merek ini adalah salah satu raja dari pasar rokok Indonesia.
Namun, masa kebangkitan rokok kretek kemudian menyapu segala kegemilangan dari sejarah rokok Kansas juga rokok putihan lainnya saat itu. Sejak masuknya mesin untuk membuat sigaret kretek mesin, kretek khas Indonesia kemudian bangkit dan menjadi raja di negeri sendiri. Di saat ini jugalah kemudian nasib Kansas mulai terombang-ambing.
Faroka selaku perusahaan yang menaungi Kansas kemudian mendapatkan lisensi untuk memproduksi rokok Dunhill di Indonesia. Pabrikan yang berlokasi di Malang itu kemudian berupaya bangkit dan berhasil menjual sekitar 60 juta batang rokok Dunhill per tahun. Sayangnya, hal itu masih belum cukup untuk menyelamatkan perusahaan.
Perlu diketahui jika Faroka ini dimiliki oleh perusahaan rokok besar di Belgia bernama NV Tobacifina SA. Namun, karena makin kalah saing dengan rokok kretek, perusahaan ini dijual pada Rothmans of Pall Mall Indonesia. Nah, rokok Kansas yang beredar pada tahun 1990-an ini sudah ada di bawah bendera Pall Mall Indonesia.
Di bawah Pall Mall, Kansas mencoba bangkit dengan mengirimkan 100-150 juta batang rokok ke China sebagai sasaran ekspor mereka. Sialnya, hal ini tetap tidak cukup untuk menyelamatkan Kansas karena pasar utama merek ini tetap berada di Indonesia. Hal ini yang kemudian membaut Kansas tidak lagi diproduksi di Indonesia.
Begitulah kiranya sejarah rokok Kansas di Indonesia yang mempunyai kenangan manis bagi anak-anak generasi 90an. Dengan lambang tiga kuda di bungkus rokoknya yang ikonik itu, walau sudah tak diproduksi di sini lagi, kenangan akan merek ini tidak bakal terlupa.
Sumber gambar: cilegonantik.blogspot.com