Press ESC to close

Agar Tidak Dituduh Jadi Penyebab Kebakaran, Jadilah Perokok Santun

Perokok hampir selalu menjadi pesakitan di negeri ini. Sudah mau beli rokok makin lama makin mahal, eh kok ya sudah jadi perokok santun masih saja tertuduh hal-hal negatif. Seperti yang terjadi ketika polisi menuduh perokok jadi biang keladi kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung.

Menurut pihak kepolisian, kebakaran terjadi lantaran beberapa kuli bangunan merokok dan membuang puntung rokok sembarangan di lantai 6. Sialnya, di lantai tersebut, tercecer cairan pembersih lantai yang mudah terbakar hingga menghanguskan seluruh lantai lengkap dengan bangunannya. Lewat tuduhan ini, perokok sekali lagi dituduh melakukan hal yang tidak benar.

Sebenarnya saya jelas meragukan klaim kebakaran akibat puntung rokok sih. Mau kasusnya di gedung Kejaksaan Agung maupun di hutan atau pun gunung, kok ya sulit membayangkan puntung kecil itu bisa melahap keseluruhan tempat bersama apinya. Tapi apa pun itu, sudah tertuduh, ya mau bagaimana lagi. Tak bisa juga kita mau membela diri melulu.

Saya kira, solusi yang paling tepat dari semua perkara ini adalah dengan menjadi perokok santun. Ya, menjadi perokok santun adalah satu-satunya jalan yang bisa kita para perokok tempuh untuk mengubah paradigma buruk terkait rokok dan perokok. Tanpa upaya untuk memperbaiki diri terlebih dulu, terlalu sulit sepertinya kita bisa mengubah persepsi buruk yang kadung sudah tersimpan di kepala publik.

Baca Juga:  Ada Pesan Simbolik dari Sebatang Rokok yang Dibalik

Seandainya saja para perokok tidak lagi membuang puntung rokok sembarangan, agaknya kita bisa dengan lebih mudah membantah anggapan terkait gedung kejaksaan di atas. Seandainya kemudian banyak orang yang menjadi perokok santun, dan tak lagi ada orang yang merokok sembarangan, mungkin anggapan rokok mengganggu kenyamanan orang tak lagi ada.

Sayangnya, semua hal di atas masih jauh dari angan-angan. Masih terlalu banyak orang yang merokok sembarangan, membuang puntung rokok sembarangan, atau menyuruh anak kecil untuk membeli rokok. Perjalanan panjang untuk mengubah paradigma masyarakat yang buruk terhadap perokok masih harus dilalui.

Mari mulai perjalanan tersebut dengan menjadikan diri sendiri sebagai perokok santun terlebih dulu. Karena, tanpa memulai semuanya dari diri sendiri, tentu sulit untuk mengajak perokok lain mengubah kebiasaan buruknya ketika merokok. Dengan begitu, kalau sudah menjadi perokok santun, kita harus juga mengajak orang-orang di sekitar kita untuk memperbaiki dirinya ketika merokok.

Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit