Search
Tingwe

Bahaya Rokok Tingwe Bagi Pemula

Dari beragam artikel dan pemberitaan soal rokok yang beredar di internet, tema bahaya rokok adalah yang paling sering kita temui. Mulai dari penyakit, kemiskinan, dosa, dan hal absurd lainnya disebut-sebut sebagai ancaman yang ditimbulkan oleh rokok.

Belakangan, daftar ancaman bahaya rokok bertambah. Rokok bahkan bisa menyebabkan kebakaran gedung Kejaksaan Agung. Kebakaran hebat tersebut diduga mengakibatkan kerugian materiil hingga lebih dari Rp 1 milyar. Bayangkan, betapa berbahayanya rokok. Jangan tanya validitasnya. Sudah, percaya saja!

Beberapa dari ancaman tersebut, pada titik tertentu, melatari kebijakan cukai dan harga rokok. Alhasil, tarif cukai dan harga jual rokok terus meroket menjadi semakin mahal dari tahun ke tahun.

Untuk menyiasati mahalnya harga rokok, sebagian pihak beralih ke tingwe alias linting dhewe. Rokok tingwe memang lebih murah. Wajar, dia tidak melalui proses pengemasan dan distribusi serumit rokok pada umumnya. Selain itu, butuh energi ekstra bagi para konsumennya dengan melinting sendiri sebelum bisa nyebats.

Tapi tahukah kamu, selain rokok konvensional pada umumnya, rokok tingwe pun tak luput dari ancaman bahaya, khususnya bagi pemula. Ya, ini peringatan bagi kalian yang hendak beralih ke produk tingwe.

Melinting tembakau secara manual bukanlah perkara mudah. Kalau tidak mahir, tembakau yang sudah di tangan bisa berhamburan keluar dari kertas papir. Kegagalan demi kegagalan melinting bisa berdampak pada stabilitas emosi. Percayalah, di awal belajar melinting saya pun emosi.

Baca Juga:  Tips Agar Anak Bebas Asap Rokok

Saat teman-teman lain sudah asik ngudud, saya masih sibuk mengulang-ulang pola yang sama. Ambil papir, masukan tembakau, linting, jilat sisi papir, kemudian hancur, dan ulang lagi. Begitu terus sampai kesal sendiri dan gak nafsu lagi merokok. Itulah bahaya rokok tingwe.

Tapi itu masih mending. Pernah sekali saya cukup berhasil melinting. Lantas saya bakar rokok hasil lintingan tangan sendiri dengan penuh rasa bangga di dada. Dapat satu dua isapan, tingwe hancur. Lilitan papir tak cukup solid, ada kesalahan dalam proses, entah kurang padat, kurang skill, atau kurang amal. Pokoknya ada yang kurang.

Tingwe yang rusak saat sudah menyala itu tingkat bahayanya satu level lebih tinggi. Boro-boro mengulang dari awal, ditawari bantuan oleh teman aja sudah gak mau. Mood hancur. Bahaya, bukan?

Itulah bahaya rokok tingwe bagi pemula. Tapi, hasil tidak akan berkhianat pada proses. Teruslah berproses. Niscaya, percobaan demi percobaan akan membuatmu semakin emosi.