Wacana kenaikan tarif cukai 2021 tentu membuat kemungkinan harga rokok naik menjadi semakin besar. Pasalnya, cukai tidak naik saja harga naik, apalagi kalau tarif cukai naik, pasti rokok harganya juga akan naik. Namun, sebagai perokok yang tahan banting, kita tentu paham bagaimana cara untuk mengakali semua persoalan ini.
Kenaikan tarif cukai dan harga rokok tahun ini telah memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Bahkan dengan tarif cukai yang naik hingga 23% dan harga yang lumayan melonjak, kita tetap saja masih bisa merokok. Bahkan, aktivitas merokok yang kita lakukan relatif sama saja atau tidak berkurang sama sekali.
Semua ini tentu disebabkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dengan berbagai kondisi. Ketika harga rokok naik tinggi, para perokok kemudian memilih beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk tetap merokok. Hal ini jelas membantah premis antirokok jika harga rokok naik tinggi, maka jumlah perokok bakal berkurang drastis.
Nyatanya, tidak seperti itu, Ferguso.
Beberapa hal yang ditempuh perokok untuk menghadapi kondisi kenaikan harga rokok bisa dilakukan, misalnya dengan beralih dari membeli rokok ke melinting rokok sendiri atau tingwe. Beralih ke tingwe menjadi solusi yang banyak dilakukan oleh kretekus kita. Bahkan kini, begitu banyak kedai atau warung tingwe yang berjejalan di beberapa daerah.
Pilihan ini menjadi yang paling populer bagi perokok. Jika dulu melakukan tingwe sekadar sebagai upaya menghindari harga rokok yang tinggi, kini tingwe telah menjadi gaya hidup. Meningkatnya penjualan tembakau iris menjadi bukti kesuksesan pemerintah dalam mengangkat budaya tingwe lewat kenaikan cukai.
Hal kedua yang bisa dilakukan perokok tentu saja adalah beralih dari rokok yang harganya jadi mahal ke rokok yang lebih murah. Pilihan ini biasa disebut sebagai laku turun kasta oleh perokok. Ketika biasanya mengisap rokok Djarum Super, kini merokok Djarum Superwave. Atau jika sebelumnya merokok Djarum Coklat, sekarang mengisap Aroma Slim.
Ini pilihan yang suka atau tidak biasanya dilakukan oleh perokok. Daripada nantinya ndak merokok, ya mending merokok walau kelas rokoknya berkurang. Toh kita bisa mencari rokok murah dengan cita rasa yang setidaknya bisa dipaksakan mirip. Setidaknya ya begitu.
Lalu pilihan terakhir, dan yang paling berbahaya, tentu saja memilih untuk mengisap rokok tanpa cukai alias rokok illegal. Hal ini biasanya dilakukan dengan dua jenis tujuan, pertama sebagai bentuk perlawanan, kedua yak arena memang rokok illegal itu murah. Meski begitu saya tidak menyarankan anda untuk mengambil pilihan ini.
- Melindungi Anak adalah Dalih Memberangus Sektor Kretek - 29 May 2024
- Apakah Merokok di Bulan Puasa Haram? - 20 March 2024
- Betapa Mudahnya Membeli Rokok Ilegal di Warung Madura - 23 February 2024