Press ESC to close

Macam-macam Rokok yang Berasal dari Jawa Tengah

Macam-macam rokok di Jawa Tengah secara merek sudah populer lama di masyarakat. Sebagian besar diproduksi di Kota Kudus serta beberapa daerah sekitarnya. Rokok produksi daerah ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan rokok produksi Jawa Timur.

Menurut seorang teman peneliti yang concern di sektor kretek, secara mazhab komposisinya produk kretek ini terbagi dua, ada mazhab nangka dan mazhab salak. Adapun yang dimaksud mazhab nangka dari macam-macam rokok dari Jawa Tengah, di masyarakat umum menyebutnya rokok Kudusan.

Mazhab Kudusan ini relatif manis dan aromatik, berbeda dengan rokok produksi Jawa Timur yang cenderung gurih dan strong. Hal yang mendasari kedua perbedaan komposisi ini ada pada resepnya, terfokus pada racikan rempah, ekstrak furity-nya, dan bahan baku utama tembakaunya.

Tanpa jauh cakap soal komposisi, kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan beberapa merek yang saya sebutkan di bawah ini, sebagai rokok-rokok dari Jawa Tengah yang populer di masyarakat.

Djarum Super

Rokok Djarum Super ini mengklaim diri sebagai superfine clove cigarette. Di bungkusnya sendiri terdapat tulisan with superfine clove yang berarti rokok ini mengandung rajangan cengkeh terbaik yang diiris halus.

Hal pertama yang umum kita dapatkan ketika belum menyalakan rokok ini adalah rasa manis dari filternya. Dan ketika disulut, sensasi manis akan makin kuat terasa dengan sensasi fruity. Apalagi kalau bukan unsur nangka yang digunakan. Inilah yang membuatnya dikenal khas sebagai rokok Kudusan.

Baca Juga:  Pameran Juragan Style: Membaca Arsitektur Jengki Milik Juragan Tembakau Madura

Minak Djinggo

Sejurus yang kita ketahui bersama, bahwa merek Rokok Minak Djinggo sejatinya adalah salah satu produk dari pabrikan asal Kudus, PT Nojorono. Merek tersebut tercatat sudah cukup malang melintang di Indonesia. Minak Djinggo saja pertama kali diluncurkan pada 1932 yang silam.

Komposisi rempah pada rokok ini memberi cita rasa dan aroma yang khas. Terlebih kemudian pada tahun ini, produk legendaris asal Kudus ini mengeluarkan produk terbarunya yang bernuansa klasik secara tampilan.

Tuton SPR

Rokok ini memiliki sensasi tarikan yang cukup aduhai nampol, tidak sehalus Djarum Super. Ini yang mungkin jadi pembeda yang mencolok dari Djarum Super. Mengingat mungkin saja rokok Tuton ini tak menggunakan tembakau dengan kualitas unggul seperti Djarum Super.

Meski begitu, citarasa manis yang kuat seperti rokok di atasnya itu masih kita dapatkan. Sedikit ada sensasi pedas sebagai penyeimbang, meskipun tidak begitu kentara. Aromanya sangat khas rokok Kudus gitu deh. Produk ini besutan pabrikan kecil di Demak, dulunya sebelum disingkat SPR, sempat menggunakan kosakata Super.

Sukun

Brand ini cukup legendaris, tentu tidak bisa lepas dari citra Kudus. Bersama Djarum dan Nojorono, Sukun menjadi tiga besar pabrik di kota kretek ini. Dan bersama Sukun Executive sebagai produk andalan, hingga hari ini Sukun masih menguasai sebagian pasar di seputaran Jawa Tengah.

Baca Juga:  Merek Rokok Herbal yang Harganya Terjangkau

Jauh sebelum merambah pasar kretek mesin, Sukun terlebih dulu dikenal dengan produk rokok klobotnya yang tak kalah sohor pada masanya. Dikenal sehak tahun 1950, pabrik ini masih berdiri hingga hari ini. Segmen pasarnya sebagian besar di kawasan Pantura, diminati nelayan dan petani.

Rokok Sintren

Penampakannya saja sudah khas, pula komposisinya. Sejak tarikan pertama sudah terasa dominasi unsur-unsur rempah khas Indonesia yang negara lain tak punya. Sensasi aroma kemenyan hitam yang biasa dikonsumsi perokok sepuh ini begitu kuat menguar. Saya langsung dapat menyimpulkan, kalau produk ini sukses mempertahankan karakter kretek tradisionalnya.

Produk rokok klembak menyan ini terbilang golongan yang unik, ini bagian dari keragaman rokok yang yang ada di Jawa Tengah. Diproduksi di Gombong, memiliki kemasan sangat sederhana dalam lipatan kertas minyak.

Panjang rokoknya melebihi ukuran produk rokok reguler. Terbilang untuk menghabiskan sebatang saja butuh waktu lebih lama dari sekadar hitungan nongkrong di toilet. Dilihat sekilas dari kemasannya terkesan seperti rokok klobot. Inilah salah satu dari sekian banyak lainnya produk rokok dari Jawa Tengah.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah