Tembakau sudah sejak lama ada di Indonesia, tak hanya tumbuh namun juga diproduksi hasil panennya di sini. Keberadaan industri hasil tembakau juga sudah sejak lama ada di nusantara. Banyak pabrikan yang kemudian melahirkan rokok jadul yang barangkali kini tak lagi diproduksi.
Sejarah yang panjang dari industri hasil tembakau melahirkan produk-produk yang beragam. Alhasil, ada pergantian-pergantian merek rokok yang diproduksi akibat kebutuhan zaman. Jika mau menengok beberapa produk yang tak lagi diproduksi, ini dia tiga rokok jadul yang pernah menjadi favorit pada masanya.
Rokok Djarum Filtra
PT Djarum sebagai pabrikan rokok top di Indonesia pernah mengeluarkan produk premium di era 90an. Produk ini diberi nama Djarum Filtra yang masuk dalam kategori sigaret kretek mesin. Dari bungkusnya saja rokok ini memiliki warna emas yang elegan.
Sepertinya rokok Djarum Filtra memang disegmentasikan untuk kalangan atas. Banyak iklan-iklan rokok ini yang juga menampilkan kemewahan, misalnya merokok di samping mobil Rolls Royce.
Tidak diketahui pasti kapan produk ini berhenti diproduksi, namun jika kembali hadir saya yakin banyak yang akan tertarik untuk membeli rokok ini.
Rokok Ardath
Rokok Ardath merupakan produk yang populer di era 1980 hingga 90an. Bahkan saking populernya muncul banyak plesetan kepanjangan dari nama rokok tersebut. Salah satunya adalah ‘Aku Rela Ditiduri asal Tidak Hamil’.
Rokok Ardath ini merupakan rokok jadul dengan kategori sigaret putih mesin yang dulu pernah favorit serta hingga kini masih beredar di Indonesia. Rokok ini diproduksi oleh pabrikan rokok asal Malang, PT Bentoel.
Ada banyak jenis varian dari rokok Ardath, namun satu yang menarik adalah Ardath Special SPT. Ini adalah rokok putihan tanpa filter yang sudah sulit sekali kita temui di era sekarang.
Rokok 555
Jika berbicara mengenai rokok jadul maka sulit untuk tak menyebut serta menyertakan rokok 555 alias triple five. Tahukah anda bahwa rokok berasal dari Inggris ini merupakan rokok idaman bapak bangsa kita, Bung Karno.
Bahkan Bung Karno sering membeli satu bungkus kaleng rokok 555 berisikan 50 batang agar bisa dinikmati para pengawalnya juga. Maklum saja rokok jadul tersebut memiliki kualitas rasa yang luar biasa namun dengan harga yang cukup mahal di saat itu.
Jadi sebagai seorang perokok yang baik hati dan tak pelit, demi terciptanya tongkrongan yang menyenangkan, Bung Karno rela untuk berbagi rokok idamannya dengan orang di sekelilingnya.
- Rokok Lucky Strike, Cigarettes That Always Strike You! - 7 November 2021
- Apa Rokok Paling Enak Versi Perempuan? - 16 October 2021
- Rekomendasi Rokok Enak Untuk Pemula (Bagian 2) - 9 October 2021