Press ESC to close

Cara Perokok Menanggapi Isu Bahaya Rokok

Isu bahaya rokok adalah makanan sehari-hari perokok. Mulai dari keluarga, teman, pacar, tetangga, hingga media serta pemerintah terus-menerus mengobarkan wacana tentang bahaya akan aktivitas merokok. Meski diserang sana sini, perokok tetap punya cara untuk menghadapinya.

Adalah candaan atau guyonan yang kerap digunakan perokok untuk menghadapi terpaan kampanye atau setidaknya nasehat tentang bahaya rokok dari orang lain. Salah satu contoh paling populer tentu saja datang dari Cak Lontong, yang menanggapi dengan dingin anggapan rokok berbahaya dengan candaan yang cerdas.

Pada satu video yang viral di media sosial, Cak Lontong menyatakan jika memang rokok itu dianggap mematikan, maka perokok tetap punya solusi untuk menghadapinya. Apa itu? Ya dengan memiliki korek. Karena itu para perokok disarankan tak perlu takut menghadapi ancaman mati rokok karena masih mengantongi korek di sakunya.

Mencandai hal semacam ini dianggap lebih efektif dalam menghadapi omongan tentang bahaya rokok dari orang lain. Karena bisa saja kita menanggapi isu tersebut dengan mendebat omongan teman atau orang lain. Tapi ya kita perlu hati-hati, karena ya namanya juga adu mulut alias berdebat, bisa saja teman tersinggung dan merusak hubungan.

Baca Juga:  Memahami Hukum Rokok dalam Islam

Meski begitu mendebat pernyataan akan isu ini juga bisa menjadi salah satu pilihan para perokok. Tinggal bilang saja, jika rokok yang memiliki nikotin dan tar dianggap berbahaya, mengapa makanan macam terong atau kentang yang punya nikotin serta sate ayam yang ada kandungan tar tidak dianggap berbahaya? Kalau mau serius bicara kesehatan jangan tebang pilih dong.

Bisa juga kemudian kita menyatakan jika memang rokok membuat orang mati muda, harusnya orang tersebut tidak lahir. Semisal orang tua atau kakek dari orang tersebut merokok, kan ndak mungkin dia bisa lahir karena orang tua atau kakeknya juga bakal mati muda. Kalau ndak, ya bandingkan saja dengan Mbah Gotho, orang dengan usia tertua di Indonesia yang juga merokok.

Terakhir, kalau memang masih didebat, ya bilang saja kalau sebagian besar dana BPJS yang menanggung kesehatan orang tersebut itu berasal dari cukai rokok. Berasal dari duit perokok. Lebih jauh lagi, cukai rokok yang memberikan negara banyak pemasukan itu berguna untuk pembangunan. Kalau ndak mau orang merokok, suruh negara jangan andalin cukai buat bangun negara.

Baca Juga:  Petani Tembakau Menagih Janji Politik Jokowi
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit