Pasca diumumkannya kenaikan cukai untuk tahun 2021 sebesar 12,5 persen, hanya produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang tidak mengalami kenaikan. Kenaikan berlaku bagi Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) dari berbagai golongan.
Tak perlu heran jika tahun depan akan ada beberapa jenis rokok SKT (kretek non filter) digandrungi oleh para perokok kelas SKM. Tak dipungkiri, produk SKT maupun SKM memang memiliki pasarnya masing-masing.
Namun, pada tahun 2021 nanti, rokok SKT menjadi naik daun lantaran banyak perokok yang beralih. Kendati demikian, efek dari kenaikan cukai jelas membebani semua pabrikan rokok. Pembatasan kuota produksi sebagai langkah efesiensi pabrikan tetap berlaku dan kian menjadi.
Hal itu jelas berimbas terhadap petani tembakau dan cengkeh sebagai penyedia bahan baku. Hasil panen tidak akan semuanya terserap untuk pabrikan. Ini suatu kondisi yang menyedihkan bagi petani di sektor pertembakauan ini.
Berikut saya akan angkat beberapa merek Sigaret Kretek Tangan yang tak naik cukainya. Diprediksi akan mengalami lonjakan peminat. Apa saja merek-merek tersebut, mari kita simak.
Kretek yang satu ini memang secara pasar terfokus di Jawa Barat, berbeda dengan produk Kretek 76 yang notabene memiliki konsumen loyal diJawa Tengah. Kedua merek kretek besutan PT Djarum ini termasuk SKT yang tak naik cukainya.
Sejak kenaikan cukai tahun lalu, harga kedua merek SKT ini tak terlalu tinggi angka kenaikannya di pasaran. Soal kualitas rasa, sependek petualangan saya di jagat perkretekan, baik Djarum Coklat maupun Kretek 76 tak berubah, terjaga citarasanya.
Sebagai yang ditakdirkan bercangkem plural, alias tak melulu mengisap satu merek kretek, adakalanya saya menggandrungi Gudang Garam Merah sebagai pilihan ekonomis, selain pula citarasanya yang gurih.
Btw, di beberapa tongkrongan, rokok ini disebut juga rokok Gurame. Kependekan dari Gudang Garam Merah. Salah satu produk besutan PT Gudang Garam ini juga dikenal setia dalam menjaga citarasa produknya.
Secara harga, produk SKT yang di kalangan lawas kerap disebut juga rokoknya Marhaen ini terbilang masih ramah di kantong. Tahun 2021 nanti, rokok Marhaen ini termasuk yang cukainya aman. Artinya, tidak didera kenaikan.
Dengan semboyan Asiknya Rame-rame, produk SKT berbungkus hijau ini termasuk ramai disukai di pasaran. Popularitas rokok ini hanya beda satu level di bawah SKT Dji Sam Soe. Tidak tertutup kemungkinan, beberapa penikmat SKM produk Sampoerna akan beralih mengisap rokok ini.
Selain beberapa merek Sigaret Kretek Tangan yang saya sebutkan di atas, beberapa golongan SKT lainnya pun akan sama secara harga. Kalaupun harganya naik atau berbeda di tiap ritel, tentu tidak akan mengacu pada angka kenaikan 12,5% seperti yang dialami produk kretek berfilter (SKM).
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024