Rokok Gudang Garam Patra bisa dibilang adalah produk terobosan GG yang menyasar penyuka rokok filter full flavor. Sensasi awal yang saya rasakan langsung mengingatkan saya pada rasa Gudang Garam Internasional.
Rokok ini menguarkan sensasi manis fruity yang kuat sejak sebelum dibakar. Sensasi fermented-nya khas produk Gudang Garam sekali. Pada saat dibakar terdapat sensasi spicy di awal bakaran, di saat yang sama saya merasakan pula sensasi fruity yang cukup kuat.
Bahkan, sensasi aroma buahnya semakin menguat pada isapan kedua dan isapan selanjutnya. Sensasi yang mendominasi dari unsur manis itu semacam sensasi Raspberry. Terbilang memiliki rasa manis serta asam yang kuat, sedikit ada sensasi nangka, pula unsur asam dari perisa nanas gitu.
Terdeteksi juga unsur fermented Jamaican Rhum-nya, sensasi dari unsur ini mendukung efek fermented khas dari nangka serta menciptakan sensasi khas yang relatif hangat. Komposisi tembakau kasturi dan tembakau Temanggungnya cukup kuat terasa.
Adapun bila disamakan dengan produk Gudang Garam lainnya, tingkat rasa manis dari rokok Gudang Garam Patra ini relatif tidak jauh berbeda dengan sensasi rasa Gudang Garam Internasional. Unsur rempah yang terkandung pada rokok ini pun sangat majemuk.
Komposisinya kemungkinan terdapat adas, kapulaga, jinten, kencur dan akar manis. Haiya, untuk cengkehnya, produk SKT dengan diameter batang lebih kecil dari SKT umumnya ini memberi rasa hangat cengkeh yang cukup jempolan. Meski untuk urusan komposisi cengkeh, tak dipungkiri hanya Djarum Super yang memiliki Superfine Clove.
Perlu diketahui lagi, pada awal-awal saya mendapatkan rokok ini dikenai harga Rp 10,000. Kemudian terdapat gimik menarik di beberapa warung klontongan tempat saya membeli rokok. Saat itu di daerah Ngaglik, Yogyakarta. Harga rokok Gudang Garam Patra ini dijual per bungkus Rp 11,000, namun akan menjadi 10,000 kalau saya memberi sobekan seal yang terdapat pada plastik pembungkus dalamnya, pada seal itu terdapat logo produk tersebut.
Dengan kata lain, seal berlogo itu jika diuangkan iya besarannya seribu rupiah. Menarik juga sih. Apalagi di masa-masa serba riskan ini, semua rokok naik drastis harganya. Cukup memikat kelas kantong pas-pasan.
Agaknya produk ini dimunculkan sebagai upaya menyiasati banyaknya perokok yang turun kasta. Istilah turun kasta ini terjadi iya lantaran harga rokok yang terus naik akibat regulasi cukai, kemudian agar para penggemar citarasa Garpit tak pindah ke mana-mana, iya ini menjadi opsi yang masuk akal bagi mereka.
Ditilik secara harga, produk ini menjawab persoalan perokok berkantong pas-pasan. Lagipun soal keunggulan full plavor-nya itu loh, tak buang jauh dari rasa GG Internasional. Hanya saja mungkin ini versi SKT-nya. Tentu saja ada sensasi yang berbeda.
Sumber gambar: instagram @yanztujuhdua
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024