Akhir pekan lalu saya sedang ada urusan ke luar kota, tepatnya Gombong. Untuk menuju tempat itu, saya dan istri kemudian memutuskan untuk menggunakan moda transportasi kereta. Karena saya merokok, agenda perjalanan seperti ini kemudian menjadi salah satu agenda menemukan smoking area yang asyik di stasiun kereta.
Sebagai perokok, tentu saya paham kalau Stasiun Tugu Yogyakarta memiliki area merokok yang setidaknya lumayan lah. Dulu sih enak, tempat duduknya oke dan area terbuka. Namun kini, haduh gimana ya, kok malah dibikinin kotak sempit gitu. Pantes aja yang ngerokok lebih sering di luar kotak itu, ya walaupun tetap diperbolehkan sih toh ada asbaknya.
Barulah ketika sampai Stasiun Gombong, saya terkesan pada keberadaan area merokoknya. Sungguh berbeda dengan kebanyakan smoking area yang ada di stasiun, yang sepintas terkesan asal ada. Namun di Stasiun Gombong ini sungguh keren. Meski tetap tersedianya di pojokan, tetapi areanya asri bahkan lebih terkesan seperti taman. Sungguh asyik merokok di tempat ini.
Hal ini jelas amat berbeda dengan kebiasaan stasiun kereta, terutama stasiun pemberhentian commuter di Jabodetabek yang hampir seluruhnya tidak menyediakan ruang merokok. Padahal, jika mau diteliti, tentu ada begitu banyak perokok yang menggunakan moda transportasi kereta listrik atau KRL di sana. Tentu alangkah lebih baik jika ada ruang untuk sebats-sebats cantik sebentar.
Saya teringat pada kasus pemukulan satpam oleh perokok di stasiun Bogor dan Cawang. Kala itu, ada perokok yang kemudian sebats di area stasiun. Tentu saja mereka ditegur oleh satpam di stasiun. Namun karena mereka merasa tempat ini tidak menyediakan ruang merokok, mereka melawan dan kemudian terjadilah hal yang tidak kita inginkan.
Dalam kejadian itu tentu saja perokok yang memukul satpam salah. Tapi ketidaktersediaan area merokok di stasiun sebagai tempat umum juga menyalahi aturan. Harusnya, agar hak seluruh pengguna kereta terpernuhi, ya sediakan saja area merokok di stasiun. Kan mudah, dan nggak mahal-mahal amat sebenarnya.
Namun, karena hal itu belum terwujud, saya kira para perokok tentu perlu sadar agar sebaiknya tidak sebats dulu di stasiun yang tak ada area merokoknya. Kalau memang mau sebats, ya sebatslah ketika kamu baru mau masuk stasiun. Sebats aja dulu sebentar, sebatang dua batang, baru masuk dan ikut antre. Toh mau masuk sekarang atau nanti, naik KRL bakalan tetap antre kan.
Kecuali jika kalian pengguna kereta lokal di sekitar Yogyakarta, kehadiran stasiun seperti di Gombong yang menyediakan ruang merokok layak adalah hal menyenangkan yang biasa ditemui bagi perokok seperti kita.
- Melindungi Anak adalah Dalih Memberangus Sektor Kretek - 29 May 2024
- Apakah Merokok di Bulan Puasa Haram? - 20 March 2024
- Betapa Mudahnya Membeli Rokok Ilegal di Warung Madura - 23 February 2024