Press ESC to close

Bau Rokok Memang Mengganggu, Jadi Mari Hargai Orang yang Tak Merokok

Bau rokok bagi sebagian orang dapat menjadi sebuah gangguan yang merugikan. Jika sudah merugikan, tentu ini akan membawa dampak yang tidak kondusif. Tak jarang terjadi, ada orang yang merasa mual jika mencium bau produk tembakau itu.

Rasa mual ini tak lain sebagai respon penolakan sistem tubuh terhadap bau tersebut. Lebih jauh lagi biasanya disertai pusing dan dapat mengakibatkan muntah. Rangkaian respon semacam ini umumnya dialami oleh orang-orang rentan secara kesehatan.

Bau yang ditimbulkan ini tak hanya saat asap rokok mengepul, ada juga bau yang ditimbulkan setelahnya. Biasanya bau ini tertinggal pada asbak dan benda-benda yang dikenakan perokok. Bagi orang-orang yang terbiasa mencium bau rokok, mungkin tak menimbulkan reaksi tertentu dari fisiknya.

Namun, sebagai perokok santun, kita harus tetap mengedepankan asas kesadaran bahwa apa yang kita konsumsi ini juga memiliki faktor risiko. Untuk itu, jika pada satu kesempatan kita sedang berada bersama orang yang tidak merokok, dahulukan etika dengan meminta izin merokok.

Baca Juga:  Ketika Perokok Menjadi Korban

Jika memang keberatan, iya jangan dipaksakan untuk merokok di dekatnya. Toh, masih ada waktu setelah kesempatan itu. Pada attitude tertentu di sebagian kalangan, justru memilih untuk tidak merokok dulu ketika bersama orang yang tidak merokok.

Bukan apa-apa, tidak semua orang yang tidak merokok berani terbuka menyatakan keberatannya. Adapula yang dilatari rasa sungkan untuk mengatakan keberatannya. Untuk itu, selaku perokok santun, kita harus pandai-pandai menempatkan diri berdasar kepekaan yang dimliki.

Misalnya, ketika sedang berada di satu arisan keluarga, dimana anggota keluarga sebagian besar tidak merokok. Meski telah diketahui kita ini perokok, sebaiknya memang untuk tidak merokok dulu saat berada di situasi perkumpulan tersebut.

Iya kita tidak bisa pukul rata semua orang akan merasa biasa saja dengan aktivitas merokok kita. Bisa saja terjadi hal-hal yang di luar perkiraan saat kita merokok, ada salah seorang anggota keluarga yang memiliki alergi bau asap rokok, misalnya.

Hal itu sangat mungkin akan menimbulkan respon yang tidak kondusif. Sebelum hal itu terjadi, iya sebaiknya untuk tidak merokok dulu. Dari sisi ini, orang-orang yang bersama kita akan punya penilaian yang baik terhadap kita dengan sendirinya. Adapun pilihan moderatnya, iya kita acari spot yang jauh dari jangkauan mereka.

Baca Juga:  Menikmati­­­ Hidup Seperti Susi Pudjiastuti

Jika kita berlaku santun, tentu itu akan membuat orang lain mampu bersikap obyektif dalam memandang perokok. Untuk itu, pahamilah hal sederhana ini ketika kita tahu bahwa bau rokok kita berpotensi mengganggu orang lain. Hargailah dengan tidak merokok di dekatnya.

Dengan menghargai orang yang tidak merokok, setidaknya kita sudah mengurangi stigma buruk yang selama ini kerap dialamatkan kepada perokok.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah