Press ESC to close

Potensi Rupiah Dari Limbah Daun Tembakau

Temanggung adalah daerah yang dikenal sebagai penghasil tembakau. Tidak hanya itu, bahkan Kabupaten ini dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Karena itu, hampir semua urusan tembakau di Temanggung bisa menjadi potensi rupiah untuk masyarakat di sana. Termasuk dalam urusan mengolah limbah daun tembakau agar menjadi uang.

Sebagai penghasil tembakau terbaik, tentu daun tembakau dari Temanggung bisa dihargai amat tinggi oleh pabrikan. Hal ini jelas membawa penghidupan yang baik bagi para petani. Meski kemudian, ada satu hal yang kurang diperhatikan dan jarang diolah meski bisa menjadi uang, yakni limbah daun tembakau yang juga bisa diolah untuk menjadi sesuatu yang menghasillkan.

Seperti yang dilakukan oleh Dewi Mulyasari warga Kelurahan Temanggung I, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi beragam produk ekonomi kreatif yang bernilai jutaan rupiah. Di tangan Dewi limbah tembakau seperti gagang, akar, batang, bunga dan kulit serta daun tembakau berubah menjadi produk ekonomi kreatif.

Produk yang dihasilkan antara lain adalah lukisan, dompet, tas, kotak cerutu, tempat korek, asbak, dan kotak penyimpan kaca mata. Beragam produk kerajinan tembakau ini diolah dengan bahan lain seperti kayu dan kulit untuk menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama.

Baca Juga:  Agar Kertas Rokok Dapat Awet Tersimpan dan Tetap Nikmat

Dalam proses pembuatannya, limbah tembakau terlebih dahulu di kukus lalu di rebus setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari. Proses ini memakan waktu satu hari dengan pengawasan untuk menghindari daun yang terlalu kering saat dijemur maka tidak bisa digunakan karena akan mudah rusak.

Produk ini berawal dari inisiatifnya membuatkan sovenir untuk turis asing saat menerima tamu dari mancanegara sebagai suvenir khas Temanggung yang dikenal sebagai daerah penghasil tembakau, serta untuk memperkenalkan bahwa tembakau memiliki nilai seni yang tinggi. Produknya kini telah terjual hingga Makassar, Bali, Semarang, dan Yogyakarta.

Produk tas Dewi dijual dengan harga beragam, mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 500.000. Sedangkan untuk lukisan dibanderol dengan harga hingga Rp 5 jutaan. Tergantung dari motif dan seberapa banyak bahan yang di gunakan.

Dewi tidak sendiri, ia mengajak para tetangganya untuk terlibat aktif dalam produksi tersebut agar taraf ekonomi masyarakat di lingkungannya berangsur membaik serta memiliki keterampilan.

Apabila dikembangkan lebih luas lagi limbah daun tembakau dapat menjadi tren pengelolaan industri yang ramah lingkungan serta dapat dikembangkan secara mandiri dan kontinu. Kalau sudah demikian, pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani tembakau.

Baca Juga:  Cerutu Rizona di Temanggung dan Kualitas Tembakau Indonesia yang Mendunia

Alma'a Cinthya Hadi

Pejalan kaki