Press ESC to close

Review Rokok Rider, Moderat Secara Harga dan Rasa

Pasca ditetapkannya kenaikan cukai tahun 2021, belakangan cukup marak beredar rokok SKT yang harganya jauh di bawah rata-rata rokok SKM. Maraknya tren produk kretek non filter di pasaran membuat saya merasa perlu menuliskan review rokok Rider sebagai produk pendatang baru.

Rokok Rider ini adalah golongan Sigaret Kretek Tangan yang menggantikan produk sejenis bermerek Divo. Produk kretek ini dihadirkan dengan kemasan yang relatif sederhana. Dominasi warna merah pada bagian bungkusnya menjadi ciri yang mudah dikenali publik.

Saya ulas pada level kemasannya dulu ya, jadi, yang juga menciri dari produk kretek non filter ini adalah penggunaan plastik sebagai pelindung rokok bagian dalam. Serupa Envio kretek, Djarum 76 Kretek, ataupula Gudang Garam Merah.

Nyaris belum pernah saya temukan kretek non filter yang menggunakan grenjeng layaknya kemasan dalam rokok berfilter. Pengecualian hanya ada pada produk kretek Dji Sam Soe 234, sejak awal saya kenal rokok 234 tidak menggunakan plastik sebagai pelindung bagian dalam kemasan.

Baca Juga:  Dua Teknik Pengeringan Tembakau Berbasis Curing

Tentu pembeda dari sisi ini memiliki alasan tersendiri, iya untuk menjaga citarasa pastinya. Setiap pabrikan rokok punya caranya masing-masing untuk memberi makna terhadap produknya. Kalau ditanya kenapa harus plastik, iya karena murah meriah. Selain itu, monggo dipikir sendiri, ehe.

Nah, sekarang soal citarasanya, kretek Rider secara tarikan cukup sopan. Artinya, tidak berat ataupula nyegrak, sedikit nutty pas di pertengahan. Malah lebih dominan ke gurih gitu. Sejak bakaran pertama, aroma cengkehnya cukup terasa. Komposisi rasanya antara Sampoerna Hijau dan Gudang Garam Merah.

Agaknya, kretek Rider ini mau mensasar segmen kretekus yang memilih beralih dari dua merek sohor itu. Boleh jadi, komposisi khas Rider ini dihadirkan untuk mengambil ceruk penikmat kretek level moderat. Moderat secara harga moderat secara citarasa.

Dengan isi 12 batang dan harga di kisaran Rp 7.000 – Rp 8.000, membuat rokok ini cukup digemari penikmat kretek berkantong pas-pasan, saya di antaranya. Haiya, kadar nikotin kretek ini terbilang di bawah rata-rata produk kretek, dengan kadar nikotin 1,4 Mg, Tar 38 Mg, worth lah ya.

Baca Juga:  Memang Apa Enaknya Rokok? Ini Jawabannya

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah