Press ESC to close

Mana Lebih Irit, Beli Sebungkus Atau 1 Slop Rokok?

Tidak jarang perokok dihadapkan pada pertanyaan semacam ini, irit mana membeli sebungkus rokok atau 1 slop rokok? Bagi saya keduanya bisa sama iritnya. Hal mendasar untuk berlaku irit bertumpu pada pola konsumsi.

Pola konsumsi ini tentu saja berkaitan dengan cara kita mengatur keuangan juga. Gambaran sederhananya, secara keuangan siapapun mampu membeli 1 slop rokok, tetapi jika untuk memenuhi kebutuhan utama jadi tak terpenuhi. Iya itu jelas keliru.

Secara pribadi, saya sih gak pernah mampu irit pas punya stok rokok 1 slop. Konsepnya sih, kepingin urusan sebats ini bisa dikontrol, dengan asumsi satu bungkus satu hari, faktanya justru tidak. Lebih sering kebablasan, karena dipikir, “ah masih ada ini”.

Mentoleransi pikiran seperti itulah yang kemudian malah jadi gak irit juga punya 1 slop rokok. Malahan, pada satu waktu punya rokok sebungkus belum tentu habis satu hari. Ini lantaran fungsi pengecapan sedang bermasalah. Artinya, mulut lagi serba gak enak, buat makan gak enak buat sebats juga begitu.

Baca Juga:  Bagaimana Hukum Rokok Dalam Puasa Ramadhan?

Nah, kalau kondisi mulut lagi gak enak kayak gitu. Iya dijamin irit rokok sebungkus yang dipunya. Tipikal orang kayak saya memang gak punya bakat irit. Apalagi urusannya sama sesuatu yang disuka, terus keadaan juga mendukung.

Misalnya, punya stok rokok lebih dari satu bungkus dengan maksud biar gak bolak balik membeli rokok. Kepingin seharian hanya di rumah aja, eh di luar perkiraan ada teman yang juga perokok bertamu ke rumah. Terus terlibat obrolan seru, kebetulan teman yang bertamu lagi gak punya rokok. Iya mau gak mau ludes bareng deh tuh stok rokok.

Dari gambaran itu saja sebetulnya kita bisa simpulkan, bahwa sebetulnya ada golongan perokok yang memang sulit disiplin untuk berlaku irit. Iya contohnya saya. Sudah niat beli satu bungkus saja buat seharian ini. Iya, kadang kesampaian, kadang ya harus beli lagi.

Intinya sih, kembali ke pola konsumsi dan kemampuan untuk konsisten, saya rasa bisa jadi irit juga. Lain hal kalau ada kesibukan yang begitu menyita waktu, pas kondisi lingkungan gak mendukung untuk merokok terus-terusan. Sangat dimungkinkan, satu bungkus belum tentu habis satu hari.

Baca Juga:  Ini Ciri-ciri Perokok Etis

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah