Istilah rokok rempah terbilang entri baru yang ada di pasaran rokok belakangan ini. Kandungan rokok ini didominasi rempah-rempah yang lazim digunakan pada jamu tradisional. Tak heran, jika ada kalangan yang menyebutnya sebagai rokok jamu.
Bahan dasar rokok ini tetap menggunakan tembakau. Hanya resep penggunaan rempah-rempahnya berbeda dari umumnya rokok kretek ber-flavor. Setidaknya berdasar informasi produk yang beredar di internet, jenis rokok dengan tambahan rempah-rempah ini tak sebatas cengkeh.
Sebetulnya, resep rokok kretek pada umumnya juga mengandung unsur rempah lain selain cengkeh. Di antaranya kapulaga, akar manis, adas, ataupula kemukus. Hanya memang, penyebutan ‘kretek’ ini diserap dari bunyi yang timbul saat rokok itu dibakar.
Sementara, penggunaan frasa ‘rempah’ sudah kuat dimaknai sebagai bagian tumbuhan yang beraroma dan lazim digunakan sebagai bumbu masak. Mungkin bagi masyarakat dari negara lain, ini suatu hal yang ajaib ketika mengetahui adanya bumbu masak untuk rokok.
Namun, di Indonesia penggunaan rempah-rempah dipadu dengan tembakau itu sudah menjadi hal lumrah. Berdasar literatur sejarah, Haji Djamhari pada abad 18-an, cengkeh yang dicampurkan pada lintingan tembakau dapat melegakan pernafasannya. Inilah cikal bakal dikenalnya produk kretek.
Iya, sebagaimana kita ketahui, penggunaan rempah-rempah pada masakan pun tak sebatas menyedapkan masakan. Ada efek positif bagi tubuh berkat kandungan yang dimiliki pada setiap rempah-rempah di dalam masakan.
Beberapa produsen rokok, seperti halnya Minak Djinggo, telah meluncurkan jenis rokok rempah dengan citarasa yang berbeda dari produk di atasnya. Walaupun bisa dikatakan ini sebagai upaya rebranding produk. Kehadiran jenis penyebutan baru ini cukup diterima di pasaran.
Kandungan rokok pada genre rokok rempah sebetulnya tak jauh berbeda dengan jenis kretek pada umumnya. Saya tengarai sejak maraknya kampanye kesehatan yang mendiskreditkan rokok sebagai biang segala penyakit. Pada gilirannya bermunculan rokok merek-merek baru menggunakan diksi yang akrab di masyarakat dan dapat dimaknai positif.
Sebut saja mulai dari istilah rokok herbal, rokok jamu, ataupula rokok rempah. Istilah ini menjadi semacam antitesa terhadap jargon kesehatan; ‘Rokok Membunuhmu’. Nah, sebagai tambahan informasi. Ada beberapa merek rokok rempah yang telah dikenal di pasaran. Di antaranya Nusa Habbat’s, Sehat Tentrem, Sin, Cigarskruie (CK), dan beberapa merek lainnya
Bahan-bahan yang digunakan pada rokok-rokok tersebut umumnya adalah tembakau, cengkeh, jintan hitam, kapulaga, jahe, sirih, kunyit, kayu manis, madu hutan, lada hitam, pala, temu lawak. Masing-masing merek yang sebutkan di atas memiliki resep yang berbeda-beda. Setidaknya, rempah-rempah yang kerap digunakan umumnya itu.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024