Komposisi rokok yang ada di Indonesia terbilang beragam bahan bakunya. Ini semua berangkat dari kemajemukan tembakau yang tumbuh di Indonesia. Selain itu, unsur yang sangat khas dari rokok Indonesia adalah dengan adanya pengunaan rempah. Utamanya cengkeh.
Selain cengkeh, unsur penguat rasa lainnya juga diketahui berasal dari kapulaga, adas, jinten, liquorice (akar manis), kembang lawang serta beberapa jenis rempah lainnya. Setiap produsen rokok di Indonesia memiliki resep khusus yang membuatnya berbeda satu sama lain.
Dari sisi penguat rasa atau yang biasa disebut perisa, produk-produk besutan PT Gudang Garam misalnya, memang sangat berciri. Sudah dikenal dari masa ke masa dan memiliki konsumen yang loyal. Merek-merek rokok keluaran perusahaan asal Kediri ini cenderung gurih.
Menyoal komposisi tembakaunya, cenderung memiliki karakter blend yang balance dan earthy. Memiliki intensitas spicy yang sangat kuat serta sensasi asam tembakau dengan karakter tembakau yang memberi sensasi nutty, ini karena adanya penggunaan tembakau berjenis Oriental.
Lain halnya dengan produk besutan PT Djarum, cenderung memberi sensasi manis fruity yang khas serta unsur rempahnya. Adapun untuk beberapa produk Djarum, terdeteksi tembakau yang digunakan di antaranya tembakau Madura, Paiton, Temanggung, dan Boyolali. Kesemua bahan baku yang digunakan produsen asal Kudus ini dipastikan 100% tembakau asli Indoensia.
Berbeda dengan produk-produk keluaran PT Sampoerna yang umumnya menggunakan tembakau virginia. Tak ketinggalan juga penggunaan jenis Tembakau Turkish Oriental Aromatik berjenis Latakia dan Izmir, serta tembakau oriental krosok Madura, tentu tak semua produknya menggunakan tembakau blend yang sama.
Unsur rempah yang lazim dan khas digunakan pada produk Sampoerna, adalah penggunaan liquorice serta adas. Tak ketinggalan penggunaan cengkeh serta unsur jinten. Elemen penguat rasa yang berasal dari rempah-rempah khas Indonesia inilah yang membuat komposisi rokok di Indonesia demikian berciri dan beragam citarasanya.
Jika dibandingkan dengan rokok-rokok putihan, yang produknya dipastikan hanya mengandalkan tembakau blend, tanpa ada tambahan rempah. Rokok khas Indonesia sangat kuat dengan sensasi aromatik yang bukan hanya berasal dari varian tembakau yang digunakan, melainkan pula varian rempahnya.
Dari sisi penggunaan rempah khas inilah, membuktikan adanya sistem pengetahuan masyarakat dalam hal meracik rokok yang pas untuk mememenuhi selera masyarakat Indonesia dengan kecenderungannya. Dari aspek ini pula, patut diakui adanya kekayaan intelektual terkait pembuatan resepnya.
Dengan kemajemukan bahan baku berupa tembakau asli yang dihasilkan dari berbagai daerah, tentu dengan karakter dan teknik pengolahan yang berbeda-beda, jelas menentukan kualitas serta citarasa dari masing produk. Pada titik inilah, mestinya kita bangga, bahwa Indonesia demikian kaya dengan keragaman komposisi rokoknya.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024