Press ESC to close

Menanti Festival Tembakau Indonesia

Tradisi tingwe bagi para perokok menjadi solusi alternatif di tengah naiknya cukai rokok. Kurun beberapa tahun terakhir, salah satu kultur warisan dunia ini menjadi tren yang cukup fenomenal. Tren tingwe ini menggugah komunitas pecinta tembakau di Jogja untuk menggelar acara bertajuk Festival Tembakau Indonesia.

Sedianya, perhelatan yang digagas oleh Komunitas Arjuna (Asosiasi Retail Tembakau Jogja Nasional) ini akan digelar pada 22-24 Februari 2022 mendatang. Jauh hari sebelum acara digelar, Komunitas Arjuna mengenalkan ke publik melalui acara launching logo festival tersebut pada Minggu (16/01) yang lalu.

Sebagaimana kita ketahui, kegemaran melinting rokok secara mandiri ini tengah digemari oleh banyak orang muda. Sejak harga rokok digenjot naik oleh pemerintah melalui regulasi cukai, para perokok banyak yang beralih ke linting dhewe (tingwe).

Di beberapa kota di Indonesia, tren tingwe ini mendorong munculnya kedai-kedai tembakau. Di daerah Jogja saja diperkirakan ada 140 toko tembakau dengan tampilan yang menawan dan bersahabat. Tak dipungkiri, mengonsumsi tembakau dengan cara tingwe maupun menggunakan cangklong menjadi pilihan yang masuk akal di masa pandemi yang serba riskan ini.

Nantinya, ajang silaturahmi antara pedagang dan penikmat tembakau dari beberapa daerah lain akan bertemu untuk mengisi sejumlah booth yang saat launching digelar berstatus full booked. Menurut pihak penyelenggara, festival tersebut digelar untuk memberi kesempatan orang muda yang perokok memahami produk tembakau Indonesia dengan beragam pilihan dan kualitasnya.

Baca Juga:  Apa Tembakau Rasa Yang Paling Enak?

Ada beberapa mata acara yang memang didedikasikan untuk edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Mulai dari sarasehan tembakau, kenduri tembakau, lelang tembakau dan cerutu paling bersejarah. Tak ketinggalan pentas seni hiburan berupa musik dan tari serta beberapa gimmick lainnya akan ditampilkan.

Kegiatan yang didukung bersama Dini Mediapro ini memilki konsep yang guyub dan mampu mengakomodir kepentingan para stakeholder. Ya pedagang, kolektor, konsumen, pula tak ketinggalan pihak pabrikan. Tidaklah keliru jika acaranya berlokasi di Taru Martani, sebagai salah satu pabrik cerutu dan tembakau linting legendaris di Jogja

Tentu bagi kita para perokok, pula umumnya penikmat produk tembakau, ajang ini menjadi ajang wisata sekaligus kesempatan silaturahmi yang menyenangkan. Menyenangkan di sini seturut petuah leluhur bahwa manfaat silaturahmi dapat memperpanjang umur juga rejeki.

Selain itu, acara ini kabarnya akan diisi pula oleh brand rokok yang selama ini menggunakan istilah rokok herbal sebagai bagian dari citra merek dagangnya. Sungguh, ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siapapun, tentu saja bukan hanya perokok atau pecinta tembakau. Terlebih pula bagi wisatawan yang telah lama merindukan sesuatu yang khas dari kultur kota istimewa ini.

Baca Juga:  Menguak Misteri Tembakau Srintil

Sebagai kretekus, saya pun turut mengapresiasi kesempatan berharga itu. Acara ini merupakan kesempatan yang terbilang jarang terjadi, dan kemungkinan dinanti-nanti banyak pihak. Baik penikmat, pedagang, maupun pemerhati tembakau.

Tentu saja akan ada beragam hal menarik yang kita dapat dari perhelatan festival itu. Setidaknya, dapat menambah pertemanan, serta wawasan kita terkait khazanah pertembakauan yang ada di Indonesia. Kehadiran para penikmat tembakau di acara ini menjadi satu simpul yang mampu memperkuat tali persaudaraan sebagai sesama yang mencitai anugerah alam negerinya.

Bagas Nurkusuma Aji

Bagas Nurkusuma Aji

Videografer di Komunitas Kretek. Lahir dan besar di Turi, Sleman